Wednesday, January 6, 2016

MACAM-MACAM KARYA TULIS POPULER


Tugas ini disusun guna Melengkapi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu: Imam Mustofa SHI., MSI




Disusun Oleh:
Nama             : khoirul amri
NPM               : 14118524
Kelas              : B
Program Studi Ekonomi Syari’ah
Jurusan Syari’ah dan Ekonomi Islam

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGRI (STAIN) JURAI SIWO METRO
1436 H/2014 M


PEMBAHASAN

 karya ilmiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian yang sederhana mengenai hal-hal kehidupan sehari-hari. 
“Tulisan ilmiah: tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya/ keilmiahannya”.[1]
Sementara menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa kata ilmiah diartikan sebagai bersifat ilmu atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan, sedangakan ilmiah populer diartikan sebagai mengunakan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam. Istilah ilmiah populer biasanya dikaitkan dengan artikel atau gaya penulisan karya ilmiah.
Menurut alek dan achmad Karya ilmiah populer merupakan sebuah tulisan yang bersifat ilmiah, tetapi  diungkapkan dengan cara penuturan yang mudah dimengerti. Karya ilmiah populer tidak selalu merupakan hasil penelitian ilmiah. Tulisan ini dapat berupa petunjuk teknis, pengalaman, dan pengamatan biasa yang diuraikan dengan metode ilmiah. Jika karya ilmiah menggunakan bahasa baku, tidak demikian halnya dengan karya ilmiah populer. Oleh karena itu, karya ilmiah populer  biasanya disajikan melalui media surat kabar dan majalah, dan format penyajiannya mengikuti format yang berlaku dalam laras jurnalistik.[2]
Setelah pemaparan singkat ini, kiranya dapat ditarik kesimpulan yang semoga komprehensif tentang apa yang dimaksud dengan karya tulis ilmiah populer. Seperti yang dikatakan di atas, bahwa secara otomatis populer  proses reduksi makna ilmiah dari makna aslinya ketika digandengkan dengan kata populer. Bila karya ilmiah di satu sisi kita sebut adalah nash umum, maka kata-kata populer adalah tesisnya. Maka karya tulis ilmiah populer adalah karya tulis yang berpegang kepada standar ilmiah, tetapi ditampilkan dengan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam.
Jadi Karya Tulis Ilmiah Populer adalah pengetahuan ilmiah yang disajikan dengan menggunakan bahasa dan kerangka sajian isi yang lebih menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat umum.
A.    Macam-macam karya ilmiah populer
1.    Artikel
a.    Pengertian Artikel
Artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan kadang-kadang kontroversial dengan tujuan untuk memberitahu (informatif), mempengaruhi, meyakinkan (persuasif argumentatif), dan menghibur khalayak ramai. (Sumadiria, 2004:1).
Artikel merupakan salah satu karya tulis ilmiah yang paling sederhana. Dari pemilihan judul, sistematika penulisan, sampai isi sebuah artikel lebih sederhana dari karya tulis ilmiah lainnya. Begitupun pemilihan kata dan ragam bahasanya lebih santai. Walaupun demikian, dalam artikel diperlukan penyelesaian yang memadai. Kandungannya pun harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah pula.
Artikel biasanya diperuntukkan masyarakat umum yang dimuat pada media cetak, majalah dinding, dan ada juga tugas dari dosen dengan maksud menyampaikan ide, gagasan, dan pengetahuan. Oleh karena itu, bahasa dan pemilihan kata yang digunakan harus kata yang populer. Topik kajiannya harus topik kajian sebuah ilmu tertentu atau masalah yang sedang ramai dibicarakan masyarakat.
Artikel terdiri atas pendahuluan, isi, dan penutup. Ketiga sistematika unsur ini tidak diatur secara baku seperti pada makalah, buku, skripsi, tesis, dan disertasi, sistematika penulisan artikel tidak ditandai dengan bagian-bagian atau tidak terdiri atas bab.

a.    Jenis-Jenis Artikel
Berdasarkan cara penyampaian dan tingkat kesulitan, artikel dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

1.    Artikel Praktis
Artikel ini berisi seperti petunjuk-petunjuk cara membuat, memperbaiki, dan mengoprasikan alat. Artikel praktis lebih menitikberatkan pada ketrampilan daripada pengembangan pengetahuan atau analisis untuk suatu masalah. Penulisan cenderung menggunakan bentuk narasi. Artinya, penyampaian pesan secara bertahap-tahap.
Contoh: Cara-Cara Merawat Muka.
2.    Artikel Ringan
Artikel ringan biasanya mengangkat masalah-masalah yang ringan dalam artian tidak memerlukan pengertian mendalam. Artikel seperti ini ada dalam rubrik-rubrik remaja majalah atau surat kabar, dan biasanya dikemas dalam bentuk informasi atau hiburan. Membacanya pun tidak memerlukan perhatian dan konsentrasi penuh. Biasanya terdapat di tempat umum (rumah sakit atau stasiun).
Contoh: Kiat-Kiat Hidup Sehat atau Cara Belajar Sukses di Perguruan Tinggi.
3.    Halaman Opini
Pada dasarnya semua artikel adalah opini. Namun, artikel opini biasanya ditempatkan dalam surat kabar atau majalah pada bagian khusus opini seperti tajuk rencana, karikatur, pojok kolom, dan surat pembaca. Biasanya mengupas tuntas suatu masalah secara akademis. Oleh karena itu, penulisnya harus orang yang benar-benar ahli di bidangnya.
Contoh: Orangtua Guru Utama dalam Pendidikan.
4.    Artikel Analisis Ahli
Artikel ini lebih berat daripada artikel opini. Artikel ini harus ditulis oleh orang berdisiplin ilmu sesuai dengan topik artikel. Perbedaannya, artikel lain harus selalu menggunakan bahasa populer. Sedangkan artikel analisis ahli boleh menggunakan bahasa ilmiah. Artikel ini mengupas tuntas suatu masalah yang sedang berkembang di masyarakat secara tajam, mendalam, dan luas. Artikel seperti ini biasa ditempatkan pada ruangan khusus media cetak.
Contoh: Arah dan Tujuan Pendidikan Indonesia. [3]

2.    Esai
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Esai adalah karangan yang berisi analisis atau tafsiran, biasanya dipandang secara pribadi atau terbatas.[4] Menurut Budiharso struktur esai yang baik terdiri atas tiga bagian yaitu sebagai berikut:
1)    Satu Paragraf Pendahuluan
Paragraf pendahuluan ialah pragaraf pertama yang digunakan untuk mengawali suatu esai, paragraf pendahuluan mempunyai empat tujuan, yaitu sebagi berikut:
a)      Mengenalkan topik dalam esai
b)      Memberikan latar belakang umum topik
c)      Memberikan petunjuk rencana esai secara keseluruhan
d)      Membangkitkan minat pembaca

2)    Beberapa Paragraf Pengembang
Paragraf pengembang dalam esai disebut paragraf batang, paragraf batang tubuh menjelaskan dan menguraikan peryataan tesis yang disampaikan pada paragraf pendahuluan. Dalam hal ini pragraf batang tubuh menjawab pertnyaan-pertanyaan: siapa, apa, kapan, dimana, mengapa, dan bagaimana.
Paragraf pengembang berisi tentang hal-hal yang akan dikaji, data, interpretasi tentang topik yang dibahas, simpulan, atau saran mengenai topik yang dibahas. Pengembangan paragraf dalam batang tubuh suatu esai bisa dilakukan melalui beberapa teknik, yaitu:
1)      Kronologis
2)      Urutan menurut derajat kepentingan
3)      Perbandingan
4)      Contoh atau kombinasi dari ketiganya
Setiap paragraf dalam batang tubuh harus merupakan penjelasan langsung mengenai tesis. Penjelasan dalam paragraf batang tubuh harus terfokus dan terpadu. Informasi yang diuraikan harus didukung dengan data dan fakta yang disajikan dalam bentuk kutipan secara ringkas, lengkap, dan objektif. Selain itu kutipan harus relevan dengan topik, meyakinkan dan spesifik.
Kutipan bisa disajikan dalam bentuk ringkasan, sintesis, dan kritis. Ringkas maksudnya kutipan harus singkat dan jelas. Sisntesis maksudnya kutipan merupakan penggabungan beberapa fakta yang disajikan menggunakan kalimat-kalimat penulis sendiri. Kritis berarti kutipan harus merupakan hasil membaca kritis yang ditulis ulang menggunakan bahasa penulis sendiri.

3)    Satu Paragraf Penyimpul
Paragraf terakhir dari suatu esai disebut paragraf penutup atau paragraf penyimpul. Paragraf penyimpul dapat diperoleh dengan menulis ringkasan mengenai hal-hal yang sangat penting yang dibahas dalam paragraf-paragraf batang tubuh esai atau penegasan kembali apa yang dinyatakan pada kalimat tesis dengan kata-kata yang tidak sama, ditambah dengan komentar penulis tentang pokok masalah yang dikemukakan.
Dalam paragraf penyimpul berisi ringkasan masalah utama, peryataan kembali kalimat tesis dengan menggunakan kata-kata lain, komentar akhir tentang pokok bahasan.
Tulisan esai dapat dikatakan baik apabila memenuhi persyaratan pokok esai, yaitu memiliki minimal satu buah paragraf pembuka, beberapa paragraf isi atau pengembang dan minimal satu buah paragraf penyimpul atau penutup.
Dalam hal ini disarankan esai gerdiri atas lima paragraf. Penulis juga harus memperhatikan hal-hal yang perlu disampaikan dari masing-masing isi paragraf esai tersebut. Dengan demikian, tulisan esai itu dapat dikatakan sebagai esai yang baiks.[5]

a.    Contoh Karangan Esai Tentang Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup dan Kemajuan Ekonomi
Lingkungan hidup yang sehat tentu memberikan dampak yang banyak terutama bagi kesehatan kita dan keluarga. Alam dan lingkungan dewasa ini perlu kita gunakan semaksimal mungkin untuk kesejahtaraan kita bersama. Sebagai contoh kita bisa memanfaatkan lingkungan untuk menunjang prekonomian kita. Pada kesempatan ini kita akan bahas tentang hubungan antara pemanfaatan alam untuk kepentingan ekonomi serta kerusakan alam yang ditimbulkan.
Tuhan menciptakan manusia dan alam untuk hidup berdampingan. Manusia dan alam harus menyatu, tanpa alam yang sehat maka manusia tidak bisa hidup dengan baik. Diciptakannya alam semata-mata untuk dimanfaatkan sebanyak banyaknya bagi kemakmuran kita bersama, tentunya kita bisa menggunakan semua sumber daya alam untuk kepentingan ekonomi kita.[6]

3.    Resensi
Resensi disebut juga pembahasan atau ulasan terhadap karya sastra yang pernah dihasilkan oleh sesorang. Sementara itu, sementra itu meresensi berarti kemampuan mengetahui, memahami, dan memberikan penilaian terhadap karya, terutama tentang kelebihan dan kekurangan. Penilaian tentang kelebihan dan kekurangan tersebut terutama di tujukan kepada orang lain (calon pembaca) agar dapat menentukan keputusan untuk membaca atau tidak karya yang diresensi.
Mengingat resensi sangat penting bagi pembaca, penulis resensi (resensator) harus lebih berhati-hati dalam menggunakan bahasa. Gagasan hendaknya di sampaikan secara wajar, logis dan runtut agar pembaca mudah memahami pesan resensator. Penulis resensi hendaknya dijauhkan dari faktor subjektif dari penulisnya. Hal ini bertujuan agar resensi bersifat objektif tanpa disertai keberpihakan resensator kepada penulis. Resensi dapat diterapkan pada buku novel, cerpen, roman, atau drama, struktur penulisanya meliputi berikut ini.
a.    Judul resensi.
b.    Nama penulis resensi.
c.    Identitas buku, berupa:

1)    Judul buku;
2)    Nama pengarang;
3)    Jumlah halaman;
4)    Ukuran serta jenis kertas;
5)    Identitas penerbit;
6)    Warna serta desain sampul; dan
7)    Harga buku.

d.    Ringkasan cerita (sinopsis).
e.    Unsur intrinstik dan ekstrinsik cerita.
f.     Kesimpulan dan saran.
Resensi dapat di sajikan di media masa meskipun unsurnya tidak harus lengkap seperti di atas.[7]

4.    Resume atau ringkasan
Bentuk ringkas dari karangan yang masih memperlihatkan sosok dasar dari aslinya. Inti tidak meninggalkan urutan dasar yang melandasinya. Dengan kata lain memangkas hal-hal yang lebih kecil yang meliputi gagasan utama bacaan, kerangka dasar masih tampak jelas.
Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa yang panjang dalam bentuk yang singkat dan efektif. Ringkasan adalah sari karangan tanpa hiasan. Ringkasan itu dapat merupakan ringkasan sebuah buku, bab, ataupun artikel. Fungsi sebuah ringkasan adalah memahami atau mengetahui sebuah buku atau karangan. Dengan membuat ringkasan, kita mempelajari cara seseorang menyusun pikirannya dalam gagasan-gagasan yang diatur dari gagasan yang besar menuju gagasan penunjang, melalui ringkasan kita dapat menangkap pokok pikiran dan tujuan penulis.
Ringkasan adalah penyajian singkat dari suatu karangan. Ringkasan digunakan sebagai sarana yang membantu kita dalam mengingat isi sebuah buku atau uraian yang begitu panjang
a.    Ciri-ciri ringkasan
1.    Mempersingkat Suatu Bacaan
Arti ‘mempersingkat’ di sini bukan berarti menggantinya dengan bahasa alay seperti ‘yang’ dirubah menjadi ‘yg’ dan sebagainya. Maksudnya adalah tulisan hanya diambil pokok-pokok atau yang penting saja supaya mempermudah pembaca untuk memahami suatu bacaan.
2.    Terdapat Inti Sari Bacaan
Tentu saja, pada ringkasan hanya terdapat inti sari bacaan. Bagian-bagian yang kurang penting dan bisa dihilangkan akan dihilangkan.
3.    Bentuknya Lebih Pendek atau Lebih Ringkas
Banyak orang yang tidak suka membaca suatu bacaan yang panjang sampai berhalaman-halaman. Untuk itulah fungsi dari ringkasan.
4.    Struktural Wacananya Tetap
Struktural wacananya tetap, tetapi tidak berubah sesuai dengan unsur teks bacaan. Maka dari itu, kita harus pintar-pintar memilih apakah bagian kalimat atau paragraf ini jika dihilangkan akan berubah makna bacaannya atau tidak.
b.    Langkah - Langkah Membuat Ringkasan
Langkah - langkah meringkas bacaan adalah sebagai berikut:
1.    Bacalah bacaan yang hendak diringkas secara keseluruhan sehingga pokok-pokok pikiran dari bacaan itu terpahami
2.    Catatlah pokok-pokok pikiran dalam bacaan itu secara jelas dan ringkas
3.    Susun kembali pokok-pokok pikiran itu secara logis dan sistematis
4.    Ringkasan adalah karangan, bacaan, atau tulisan yang diperpendek. Memperpendek disini dalam artian hanya menampilkan pokok-pokok karangan, bacaan, atau tulisan saja.[8]

5.    Sinopsis
Sinopsis novel bisa bisa di sebut juga dengan ringkasan novel adalah ikhtisar karangan (novel) yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang menjadi dasar sinopsisitu. Membuat sinopsis merupakan suatu cara yang efektif untuk menyajikan karangan (novel) yang panjang dalam bentuk yang singkat. Sinopsis biasanya di batasi oleh jumlah halaman, missal 1-2 halaman.
Langkah-langkah membuat sinopsisnovel antaralain:
1.    Bacalah novel yang akan dibuat sinopsisnya dengn cermat untuk mengetahui kesan umum penulis.
2.    Catatlah gagasan utama dengan menggarisbawahi gagasan-gagasan yang penting.
3.    Tulislah ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan utama tersebut. Gunakan kalimat yang padat, efektif dan menarik untuk merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan karangan asli.
4.    Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis garis besarnya saja.
5.    Sinopsisnovel tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan isi keseluruhan novel.[9]




[1] http://indiichan.blogspot.com/2012/06/karya-ilmiah-populer.html. Di unduh pada 30 desember 2012
 [2] Alek dan Achmad, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana,2011), him. 177-178.
[3] Heri jauhari, pedoman penulisan karya ilmiyah, (bandung: pustaka setia,2008), hlm, 137-139.
[4]Tim Penyusun KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia,....., hal 398.
[5] Dalman, Menulis Karya Ilmiah,  (Bandar Lampung: UM Lampung Press, 2012), hal 108-110).
[6] http://.infolengkap.net/2014/08/contoh-essay-tentang-lingkungan-budaya-pendidikan.html,diunduh pada 27 desember 2014
[7] Sri sutarni dan sukardi, Bahasa Indonesia 2, (Jakarta: tim quadra,2008) hlm. 59.
[8] http://aminahzhity.blogspot.com/2013/06/resensi-resume-dan-ikhtisar.html diunduh pada 30 desember 2014
[9] Joko untoro dan tim guru indonesia, target nilai rapor 10 kupas habis semua pelajaran, (Jakarta: wahyu media,2011) hlm, 226.
Add to Cart

1 komentar:

Mantap, akhirnya ketemu juga contoh karya ilmiah populernya. Terimakasih kak..

Post a Comment