Tugas ini
disusun guna Melengkapi Tugas Mata
Kuliah Bahasa
Indonesia
Dosen Pengampu:
Imam Mustofa SHI., MSI
Disusun Oleh:
Nama :
khoirul amri
NPM :
14118524
Kelas :
B
Program Studi
Ekonomi Syari’ah
Jurusan Syari’ah
dan Ekonomi Islam
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGRI (STAIN) JURAI SIWO METRO
1436 H/2014 M
PEMBAHASAN
karya ilmiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan
tentang ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian yang sederhana mengenai hal-hal
kehidupan sehari-hari.
“Tulisan ilmiah: tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan,
peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu
dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat di
pertanggung jawabkan kebenarannya/ keilmiahannya”.[1]
Sementara menurut kamus besar bahasa
Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa kata ilmiah diartikan sebagai bersifat ilmu atau
memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan, sedangakan ilmiah populer diartikan
sebagai mengunakan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam.
Istilah ilmiah populer biasanya dikaitkan dengan artikel atau gaya penulisan
karya ilmiah.
Menurut alek dan achmad Karya
ilmiah populer merupakan sebuah tulisan yang bersifat ilmiah, tetapi diungkapkan dengan cara penuturan yang mudah
dimengerti. Karya ilmiah populer tidak selalu merupakan hasil penelitian
ilmiah. Tulisan ini dapat berupa petunjuk teknis, pengalaman, dan pengamatan
biasa yang diuraikan dengan metode ilmiah. Jika karya ilmiah menggunakan bahasa
baku, tidak demikian halnya dengan karya ilmiah populer. Oleh karena itu, karya
ilmiah populer biasanya disajikan
melalui media surat kabar dan majalah, dan format penyajiannya mengikuti format
yang berlaku dalam laras jurnalistik.[2]
Setelah pemaparan singkat ini, kiranya dapat ditarik kesimpulan
yang semoga komprehensif tentang apa yang dimaksud dengan karya tulis ilmiah populer.
Seperti yang dikatakan di atas, bahwa secara otomatis populer proses reduksi makna ilmiah dari
makna aslinya ketika digandengkan dengan kata populer. Bila karya ilmiah di
satu sisi kita sebut adalah nash umum, maka kata-kata populer adalah tesisnya. Maka karya tulis ilmiah populer
adalah karya tulis yang berpegang kepada standar ilmiah, tetapi ditampilkan
dengan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam.
Jadi Karya Tulis Ilmiah Populer adalah
pengetahuan ilmiah yang disajikan dengan menggunakan bahasa dan kerangka sajian
isi yang lebih menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat umum.
A.
Macam-macam karya
ilmiah populer
1.
Artikel
a.
Pengertian
Artikel
Artikel
adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu
yang sifatnya aktual dan kadang-kadang kontroversial dengan tujuan untuk
memberitahu (informatif), mempengaruhi, meyakinkan (persuasif argumentatif),
dan menghibur khalayak ramai. (Sumadiria, 2004:1).
Artikel
merupakan salah satu karya tulis ilmiah yang paling sederhana. Dari pemilihan
judul, sistematika penulisan, sampai isi sebuah artikel lebih sederhana dari
karya tulis ilmiah lainnya. Begitupun pemilihan kata dan ragam bahasanya lebih
santai. Walaupun demikian, dalam artikel diperlukan penyelesaian yang memadai.
Kandungannya pun harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah pula.
Artikel
biasanya diperuntukkan masyarakat umum yang dimuat pada media cetak, majalah
dinding, dan ada juga tugas dari dosen dengan maksud menyampaikan ide, gagasan,
dan pengetahuan. Oleh karena itu, bahasa dan pemilihan kata yang digunakan
harus kata yang populer. Topik kajiannya harus topik kajian sebuah ilmu
tertentu atau masalah yang sedang ramai dibicarakan masyarakat.
Artikel
terdiri atas pendahuluan, isi, dan penutup. Ketiga sistematika unsur ini tidak
diatur secara baku seperti pada makalah, buku, skripsi, tesis, dan disertasi,
sistematika penulisan artikel tidak ditandai dengan bagian-bagian atau tidak
terdiri atas bab.
a.
Jenis-Jenis
Artikel
Berdasarkan cara penyampaian dan tingkat
kesulitan, artikel dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1.
Artikel
Praktis
Artikel ini berisi seperti petunjuk-petunjuk cara
membuat, memperbaiki, dan mengoprasikan alat. Artikel praktis lebih
menitikberatkan pada ketrampilan daripada pengembangan pengetahuan atau
analisis untuk suatu masalah. Penulisan cenderung menggunakan bentuk narasi.
Artinya, penyampaian pesan secara bertahap-tahap.
Contoh: Cara-Cara
Merawat Muka.
2.
Artikel
Ringan
Artikel ringan biasanya mengangkat masalah-masalah
yang ringan dalam artian tidak memerlukan pengertian mendalam. Artikel seperti
ini ada dalam rubrik-rubrik remaja majalah atau surat kabar, dan biasanya
dikemas dalam bentuk informasi atau hiburan. Membacanya pun tidak memerlukan
perhatian dan konsentrasi penuh. Biasanya terdapat di tempat umum (rumah sakit
atau stasiun).
Contoh: Kiat-Kiat Hidup
Sehat atau Cara Belajar Sukses di Perguruan Tinggi.
3.
Halaman
Opini
Pada dasarnya semua artikel adalah opini. Namun,
artikel opini biasanya ditempatkan dalam surat kabar atau majalah pada bagian
khusus opini seperti tajuk rencana, karikatur, pojok kolom, dan surat pembaca.
Biasanya mengupas tuntas suatu masalah secara akademis. Oleh karena itu,
penulisnya harus orang yang benar-benar ahli di bidangnya.
Contoh: Orangtua Guru
Utama dalam Pendidikan.
4.
Artikel
Analisis Ahli
Artikel ini lebih berat daripada artikel opini.
Artikel ini harus ditulis oleh orang berdisiplin ilmu sesuai dengan topik
artikel. Perbedaannya, artikel lain harus selalu menggunakan bahasa populer.
Sedangkan artikel analisis ahli boleh menggunakan bahasa ilmiah. Artikel ini
mengupas tuntas suatu masalah yang sedang berkembang di masyarakat secara
tajam, mendalam, dan luas. Artikel seperti ini biasa ditempatkan pada ruangan
khusus media cetak.
2.
Esai
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Esai adalah karangan yang berisi analisis atau tafsiran, biasanya dipandang
secara pribadi atau terbatas.[4] Menurut Budiharso struktur esai yang baik terdiri atas tiga bagian yaitu
sebagai berikut:
1) Satu Paragraf Pendahuluan
Paragraf pendahuluan ialah pragaraf pertama
yang digunakan untuk mengawali suatu esai, paragraf pendahuluan mempunyai empat
tujuan, yaitu sebagi berikut:
a)
Mengenalkan topik dalam
esai
b)
Memberikan latar
belakang umum topik
c)
Memberikan petunjuk
rencana esai secara keseluruhan
d)
Membangkitkan minat
pembaca
2) Beberapa Paragraf Pengembang
Paragraf pengembang dalam esai disebut
paragraf batang, paragraf batang tubuh menjelaskan dan menguraikan peryataan tesis
yang disampaikan pada paragraf pendahuluan. Dalam hal ini pragraf batang tubuh
menjawab pertnyaan-pertanyaan: siapa, apa, kapan, dimana, mengapa, dan
bagaimana.
Paragraf pengembang berisi tentang hal-hal
yang akan dikaji, data, interpretasi tentang topik yang dibahas, simpulan, atau
saran mengenai topik yang dibahas. Pengembangan paragraf dalam batang tubuh
suatu esai bisa dilakukan melalui beberapa teknik, yaitu:
1)
Kronologis
2)
Urutan menurut derajat
kepentingan
3)
Perbandingan
4)
Contoh atau kombinasi
dari ketiganya
Setiap paragraf dalam batang tubuh harus
merupakan penjelasan langsung mengenai tesis. Penjelasan dalam paragraf batang
tubuh harus terfokus dan terpadu. Informasi yang diuraikan harus didukung
dengan data dan fakta yang disajikan dalam bentuk kutipan secara ringkas,
lengkap, dan objektif. Selain itu kutipan harus relevan dengan topik,
meyakinkan dan spesifik.
Kutipan bisa disajikan dalam bentuk
ringkasan, sintesis, dan kritis. Ringkas maksudnya kutipan harus singkat dan
jelas. Sisntesis maksudnya kutipan merupakan penggabungan beberapa fakta yang
disajikan menggunakan kalimat-kalimat penulis sendiri. Kritis berarti kutipan
harus merupakan hasil membaca kritis yang ditulis ulang menggunakan bahasa
penulis sendiri.
3) Satu Paragraf Penyimpul
Paragraf terakhir dari suatu esai disebut
paragraf penutup atau paragraf penyimpul. Paragraf penyimpul dapat diperoleh
dengan menulis ringkasan mengenai hal-hal yang sangat penting yang dibahas
dalam paragraf-paragraf batang tubuh esai atau penegasan kembali apa yang
dinyatakan pada kalimat tesis dengan kata-kata yang tidak sama, ditambah dengan
komentar penulis tentang pokok masalah yang dikemukakan.
Dalam paragraf penyimpul berisi ringkasan
masalah utama, peryataan kembali kalimat tesis dengan menggunakan kata-kata
lain, komentar akhir tentang pokok bahasan.
Tulisan esai dapat dikatakan baik apabila
memenuhi persyaratan pokok esai, yaitu memiliki minimal satu buah paragraf
pembuka, beberapa paragraf isi atau pengembang dan minimal satu buah paragraf
penyimpul atau penutup.
Dalam hal ini disarankan esai gerdiri atas
lima paragraf. Penulis juga harus memperhatikan hal-hal yang perlu disampaikan
dari masing-masing isi paragraf esai tersebut. Dengan demikian, tulisan esai
itu dapat dikatakan sebagai esai yang baiks.[5]
a.
Contoh Karangan
Esai Tentang Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup dan Kemajuan Ekonomi
Lingkungan hidup yang sehat tentu memberikan dampak yang banyak
terutama bagi kesehatan kita dan keluarga. Alam dan lingkungan dewasa ini perlu
kita gunakan semaksimal mungkin untuk kesejahtaraan kita bersama. Sebagai
contoh kita bisa memanfaatkan lingkungan untuk menunjang prekonomian kita. Pada
kesempatan ini kita akan bahas tentang hubungan antara pemanfaatan alam untuk
kepentingan ekonomi serta kerusakan alam yang ditimbulkan.
Tuhan menciptakan manusia dan alam untuk hidup berdampingan.
Manusia dan alam harus menyatu, tanpa alam yang sehat maka manusia tidak bisa
hidup dengan baik. Diciptakannya alam semata-mata untuk dimanfaatkan sebanyak
banyaknya bagi kemakmuran kita bersama, tentunya kita bisa menggunakan semua
sumber daya alam untuk kepentingan ekonomi kita.[6]
3. Resensi
Resensi disebut
juga pembahasan atau ulasan terhadap karya sastra yang pernah dihasilkan oleh
sesorang. Sementara itu, sementra itu meresensi berarti kemampuan mengetahui,
memahami, dan memberikan penilaian terhadap karya, terutama tentang kelebihan
dan kekurangan. Penilaian tentang kelebihan dan kekurangan tersebut terutama di
tujukan kepada orang lain (calon pembaca) agar dapat menentukan keputusan untuk
membaca atau tidak karya yang diresensi.
Mengingat resensi
sangat penting bagi pembaca, penulis resensi (resensator) harus lebih
berhati-hati dalam menggunakan bahasa. Gagasan hendaknya di sampaikan secara
wajar, logis dan runtut agar pembaca mudah memahami pesan resensator. Penulis
resensi hendaknya dijauhkan dari faktor subjektif dari penulisnya. Hal ini
bertujuan agar resensi bersifat objektif tanpa disertai keberpihakan resensator
kepada penulis. Resensi dapat diterapkan pada buku novel, cerpen, roman, atau
drama, struktur penulisanya meliputi berikut ini.
a. Judul resensi.
b. Nama penulis
resensi.
c. Identitas buku,
berupa:
1) Judul buku;
2) Nama pengarang;
3) Jumlah halaman;
4) Ukuran serta
jenis kertas;
5) Identitas
penerbit;
6) Warna serta
desain sampul; dan
7) Harga buku.
d. Ringkasan cerita
(sinopsis).
e. Unsur intrinstik
dan ekstrinsik cerita.
f. Kesimpulan dan
saran.
Resensi dapat di
sajikan di media masa meskipun unsurnya tidak harus lengkap seperti di atas.[7]
4. Resume atau
ringkasan
Bentuk ringkas dari
karangan yang masih memperlihatkan sosok dasar dari aslinya. Inti tidak
meninggalkan urutan dasar yang melandasinya. Dengan kata lain memangkas hal-hal
yang lebih kecil yang meliputi gagasan utama bacaan, kerangka dasar masih
tampak jelas.
Ringkasan adalah penyajian
karangan atau peristiwa yang panjang dalam bentuk yang singkat dan efektif.
Ringkasan adalah sari karangan tanpa hiasan. Ringkasan itu dapat merupakan
ringkasan sebuah buku, bab, ataupun artikel. Fungsi sebuah ringkasan adalah
memahami atau mengetahui sebuah buku atau karangan. Dengan membuat ringkasan,
kita mempelajari cara seseorang menyusun pikirannya dalam gagasan-gagasan yang
diatur dari gagasan yang besar menuju gagasan penunjang, melalui ringkasan kita
dapat menangkap pokok pikiran dan tujuan penulis.
Ringkasan adalah
penyajian singkat dari suatu karangan. Ringkasan digunakan sebagai sarana yang
membantu kita dalam mengingat isi sebuah buku atau uraian yang begitu panjang
a. Ciri-ciri ringkasan
1. Mempersingkat Suatu Bacaan
Arti ‘mempersingkat’ di sini bukan berarti
menggantinya dengan bahasa alay seperti ‘yang’ dirubah menjadi ‘yg’ dan
sebagainya. Maksudnya adalah tulisan hanya diambil pokok-pokok atau yang
penting saja supaya mempermudah pembaca untuk memahami suatu bacaan.
2. Terdapat Inti Sari Bacaan
Tentu saja, pada ringkasan hanya terdapat
inti sari bacaan. Bagian-bagian yang kurang penting dan bisa dihilangkan akan
dihilangkan.
3. Bentuknya Lebih Pendek atau Lebih Ringkas
Banyak orang yang tidak suka membaca suatu
bacaan yang panjang sampai berhalaman-halaman. Untuk itulah fungsi dari
ringkasan.
4. Struktural Wacananya Tetap
Struktural wacananya tetap, tetapi tidak berubah sesuai dengan unsur
teks bacaan. Maka dari itu, kita harus pintar-pintar memilih apakah bagian
kalimat atau paragraf ini jika dihilangkan akan berubah makna bacaannya atau
tidak.
b. Langkah - Langkah
Membuat Ringkasan
Langkah - langkah
meringkas bacaan adalah sebagai berikut:
1. Bacalah bacaan yang
hendak diringkas secara keseluruhan sehingga pokok-pokok pikiran dari bacaan
itu terpahami
2. Catatlah pokok-pokok
pikiran dalam bacaan itu secara jelas dan ringkas
3. Susun kembali pokok-pokok
pikiran itu secara logis dan sistematis
4. Ringkasan adalah karangan, bacaan, atau
tulisan yang diperpendek. Memperpendek disini dalam artian hanya menampilkan
pokok-pokok karangan, bacaan, atau tulisan saja.[8]
5. Sinopsis
Sinopsis novel bisa bisa
di sebut juga dengan ringkasan novel adalah ikhtisar karangan (novel) yang
biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang menjadi dasar sinopsisitu.
Membuat sinopsis merupakan suatu cara yang efektif untuk menyajikan karangan
(novel) yang panjang dalam bentuk yang singkat. Sinopsis biasanya di batasi
oleh jumlah halaman, missal 1-2 halaman.
Langkah-langkah membuat
sinopsisnovel antaralain:
1. Bacalah novel
yang akan dibuat sinopsisnya dengn cermat untuk mengetahui kesan umum penulis.
2. Catatlah gagasan
utama dengan menggarisbawahi gagasan-gagasan yang penting.
3. Tulislah
ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan utama tersebut. Gunakan kalimat yang
padat, efektif dan menarik untuk merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan
singkat yang menggambarkan karangan asli.
4. Dialog dan
monolog tokoh cukup ditulis garis besarnya saja.
5. Sinopsisnovel
tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan isi keseluruhan novel.[9]
[4]Tim Penyusun KBBI, Kamus Besar Bahasa
Indonesia,....., hal 398.
[5] Dalman, Menulis Karya Ilmiah, (Bandar Lampung: UM
Lampung Press, 2012), hal 108-110).
[6]
http://.infolengkap.net/2014/08/contoh-essay-tentang-lingkungan-budaya-pendidikan.html,diunduh
pada 27 desember 2014
[8]
http://aminahzhity.blogspot.com/2013/06/resensi-resume-dan-ikhtisar.html diunduh pada 30 desember
2014
[9] Joko untoro dan tim guru indonesia, target nilai
rapor 10 kupas habis semua pelajaran, (Jakarta: wahyu media,2011) hlm, 226.
1 komentar:
Mantap, akhirnya ketemu juga contoh karya ilmiah populernya. Terimakasih kak..
Post a Comment