Sejarah Peradaban Islam
Dosen Pengampu: Akhmad Islahudin
PROGRAM
STUDI EKONOMI ISLAM
JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
JURAI SIWO METRO
2014
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan petunjuk-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam dengan
judul Kemunduran Peradaban Islam sebagaimana
sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterimakasih
pada bapak Akhmad Islahudin selaku dosen
mata kuliah Sejarah Peradaban Islam yang telah memberikan tugas ini kepada
kami. Makalah ini disusun guna memenuhi
tugas Sejarah Peradaban Islam dalam menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri Jurai Siwo Metro.
Kami
menyadari bahwa masih banyak kekurang pemakalah dalam menyampaikan materi,
karena dari itu pemakalah mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun
pemakalah.
Penulis
|
Kelompok 10
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
1.
Masa Disintegrasi................................................................................ 2
2.
Perang Salib......................................................................................... 5
3.
Penyerbuan Bangsa Mongol ............................................................ 8
4.
Keadaaan Dunia Islam Menjelang Masa Pertengahan ............... 10
BAB III PENUTUP
A.
Penutup .............................................................................................. 13
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada umumnya kemunduran peradaban
Islam secara nyata tampak sejak jatuhnya Baghdad (pusat pemerintahan dan
peradaban Islam di Timur) ke tangan bangsa Mongol, dan jatuhnya Cordoba (pusat
pemerintahan dan peradaban Islam di Barat) ke tangan penguasa Kristen di Barat,
kurang lebih abad ke 13 M, walaupun sebenarnya gejala-gejala dan faktor-faktor
penyebab sudah mulai nampak pada masa-masa sebelumnya. Kemunduran peradaban
Islam tersebut secara berangsur/susut sampai dengan abad ke 16 M dan pada abad
ke 17 sampai dengan abad ke a19, dapat dikatakan peradaban Islam surut kemudian
berhenti dan berada dalam kegelapan, serta dijajah oleh peradaban bangsa-bangsa
Barat.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang
dimaksud dengan Masa Disintegrasi?
2. Apa yang
dimaksud dengan Perang Salib dan Penyerbuan Spanyol?
3. Apa yang
dimaksud dengan Penyerbuan Bangsa Mongol?
4. Bagaimana
Kondisi Islam Menjelang Masa Pertengahan?
C.
Tujuan
1. Ingin
mengetahui tentang Masa Disintegrasi.
2. Ingin
mengetahui tentang Perang Salib dan Penyerbuan Spanyol.
3. Ingin
mengetahui tentang Penyerbuan Bangsa Mongol.
4.
Ingin mengetahui Kondisi Islam Menjelang Masa
Pertengahan.
BAB
II
PEMBAHASAN
KEMUNDURAN
PERADABAN ISLAM
A. MASA DISINTEGRASI (1000-1258)
Pada masa ini keutuhan umat Islam
dalam bidang pilitik mulai retak, kekuasaan khalifah menurun dan Baghdad dapat
dirampas dan di hancurkan oleh Hulagu (1253 M), peran khilafah sebagai lambang
kesatuan politik umat Islam, telah hilang.[1]
Disentegrasi dalam bidang politik sebenarnya mulai terjadi pada politik pada
akhir masa Bani Umayah, tetapi puncaknay pada masa Bani Abbasiyah, Abbasiyah
III dan IV terutama setelah khalifah-khalifah hanya menjadi boneka, karena para
gubernur memisahkan diri dari pemerintah pusat (kekuasaan khalifah) dan
memproklamirkan dirinya sebagai “khalifah-khalifah kecil” yang mandiri dan
berkuasa penuh.[2]
Maka mulai muncul dinasti-dinasti kecil.
Menurut Watt, sebenarnya
keruntuhan kekuasaan Bani Abbas terlihat pada awal abad kesembilan. Fenomena
ini mungkin bersamaan dengan datangnya pemimpin-pemimpin yang memiliki kekuatan
militer di propinsi-propinsi tertentu yang membuat mereka independen.[3]
Kekuatan militer Abbasiyah waktu itu mulai mengalami kemunduran. Sebagai
gantinya, para penguasa Abbasiyah, mempekerjakan orang-orang profesional
dibidang kemiliteran, khususnya tentara Turki. Pengangkata militer Turki ini,
dalam perkembangannya ternyata menjadi ancaman besar terhadap kekuasaan
khalifah. Apalagi pada periode pemerintahan dinasti Abbasiyah, sudah muncul
gerakan kebangsaan (anti Arab). Gerakan inilah yang banyak memberikan inspirasi
terhadap gerakan politik, disamping persoalan-persoalan keagamaan.[4]
Dinasti-dinasti kecil
yang lahir dan melepaskan diri dari kekuasaan Baghdad pada masa khilafah
Abbasiyah diantaranya adalah:
1. Bangsa Persia :
a. Thahiriyyah di Khurasan
(205-25 H/ 820-872 M)
b. Shafariyah di Tars (254-290 H/
868-901 M)
c. Samaniyah di Transoxania
(261-389 H/ 873-998 M)
d. Sajiyyah di Azerbaijan
(266-318 H/ 878-930 M)
e. Buwaihiyah, menguasa Baghdad
(320-447 H/ 932-1055 M)
2. Bangsa Turki :
a. Thuluniyah di Mesir (254-292
H/ 837-903 M)
b. Ikhsyidiyah di Turkistan (320-560
H/ 932-1163 M)
c. Ghaznawiyah di Afghanistan
(215-585 H/ 962-1189 M)
d. Dinasti Seljuk dan
cabang-cabangnya :
1) Seljuk besar atau seljuk
Agung, didirikan oleh Rukn al-Din Abu Thalib Tughrul Bek ibn Mikail ibn Saljuk
ibn Tuqaq. Saljuk ini menguasai Baghdad dan memerintah selama sekitar 93 tahun
(429-522 H/ 1037-1127 M)
2)
Seljuk Kirman di Kirman (433-583 H/ 1040-1187 M)
3)
Seljuk Syria atau Syam di Syria (487-511 H/ 1094-1117 M)
4)
Seljuk Irak di Irak dan Kurdisten (511-590 H/ 117-1194 M)
5)
Seljuk Rum atau Asia kecil di Asia kecil (470-700 H/ 1077-1299 M)
3. Bangsa Kurdi
a. Al-Barzuqani (348-406 H/
959-1015 M)
b. Abu Ali (380-489 H/ 990-1095
M)
c. Ayubiyah (564-648 H/ 1167-1250
M)
4. Bangsa Arab :
a. Idrisiyyah di Maroko (172-375
H/ 788-985 M)
b. Aghlabiyyah di Tunisia
(184-289 H/ 800-900 M)
c. Dulafiyah di Kurdistan
(210-285 H/ 825 898 M)
d. Alawiyah di Tabaristan
(250-316 H/ 864-928 M)
e. Hamdaniyah di Aleppo dan
Maushil (317-394 H/ 929-1002 M)
f. Mazyadiyyah di Hillah (403-545
H/ 1011-1150 M)
g. Ukailiyyah di Maushil (386-489
H/ 996-1095 M)
h. Mirdasiyyah di Aloppo (414-472
H/ 1023-1079 M)
5. Yang Mengaku Sebagai Khilafah
a. Umayyah di Spanyol (Andalusia)
b. Fathimiyah di Mesir[5]
Munculnya
dinasti-dinasti kecil tersebut dilatarbelakangi oleh persaingan antar bangsa
(Arab, Persia dan Turki), disamping fahaman keagamaan (terutama Sunni dan
Syi’ah),[6]
yang ditandai dengan menurunya kharisma istana, ketidak jelasan mekanisme
politik dan administrasi negara, kemerosotan ekonomi, serta munculnya berbagai
pemberontakan.[7]
Jika situasi
pemerintahan Abbasiyah seperti digambarkan diatas sebagai penyebab umum
lahirnya dinasti-dinasti kecil, sebenarnya ada penyebab khusus yang lebih
kasuistik. (1) secara geografis, jarak antara pemerinthan pusat dengan wilayah
yang sangat jauh; (2) secara politis, para gubernur (wali) menghendaki otonomi
kekuasaan; (3) secara ideologis, terdapat pertentangan faham antara Baghdad
yang Sunni dan beberapa wilayah yang Syi’i.[8]
Di samping masa
disintegrasi merupakan masa pemerintahan dinasti kecil dari kekuasaan pusat
(Baghdad). Juga ditandai oleh adanya perebutan kekuasaan antara dinasti-dinasti
tersebut untuk saling menguasai dan menghancurkan. Pada tahun 945 M Ahmad Ibn
Buwaihi, sebab satu dinasti Syi’ah, mengadakan serangan ke Baghdad dan dinasti
Buwaihi berhasil menguasai ibu kota Bani Abbas sampai tahun 1055 M.
Pada masa
pemerintahan Bani Buwaihi, para khalifah hanya tinggal nama. Pelaksanaan
pemerintahan sepenuhnya berada di tangan para amir Bani Buwaihi. Keadaan
khalifah Buwaihi lebih baik dari keadaan sebelumnya, terutama Bani Buwaihi
penganut aliran Syi’ah sedangkan Bani Abbas beraliran Sunni. Selama masa
kekuasaan Bani Buwaihi sering terjadi kerusuhan antara kelompok Ahl al-Sunnah dan Syi’ah, pemberontakan
tentara dan sebagainya.
Setelah Baghdad
dikuasai, Bani Buwaihi memindahkan markas kekuasaan dari Syiraz ke Baghdad.
Mereka membangung gedung di tengah kota dengan nama dar al-mamlakah. Meskipun demikian, kendali politik berada pada
Syiraz, tempat Ali ibn Buwaihi, beberapa dinasti kecil yang sebelumnya
memerdekakan diri dari Baghdad, seperti Bani Hamdab di wilayah Syria dan Irak.
Dinasti Samawiyah, dan Ikhsyidiyah, dapat dikendalikan kembali dari Baghdad.
Selanjutnya kekuasaan
Bani Buwaihi jatuh ke tangan Saljuk. Pada masa dinasti Saljuk berkuasa, posisi
dan kedudukan khalifah menjadi lebih baik; paling tidak kewibawaannya dalam
bidang agama dikembalikan setelah beberapa lama dirampas oleh orang-orang
Syi’ah. Meskipun Baghdad dapat dikuasai, namun ia dijadikan sebagai pusat
pemerintah, Thugrul Bek memilih Naisabur dan kemudian Ray sebagai pusat
pemerintahannya. Dinasti-dinasti kecil yang sebelumnya telah memisahkan diri,
setelah ditklukan, dinasti saljuk, kembali mengakui kedudukan Baghdad. Bahkan
mereka terus menjaga keutuhan dan keamanan. Abbasiyah untuk membendung Syi’ah
dan mengembangkan Madzhab Sunni yang mereka anut.
Pada masa itu, di
Mesir berdiri Dinasti Fatimiah yang mengambil bentuk khalifah aliran Syi’ah
sebagai saingan bagi khilafah aliran Sunni di Baghdad. Khilafah Fatimiah pada
mulanya dibentuk oleh Abdullah di Tunis pada tahun 909 M Khilafah memilih
angkatan alaut yang pernah mengadakan serangan-serangan sampai ke partai Eropa,
terutama Italian dan Perancis. Di tahun 969 M seorang jendral Fatimi bernama
Jawhar al-Siqilli dapat menguasai Fustat di Mesir. Dialah yang mendirikan kota
kairo sekarang dan masjid al-Azhar (972 M) yang kemudian dijadikan Pusat
Perguruan Tinggi Islam oleh Khalifah Fatimiah al-Aziz (975-996 M) juga
didirikan lagi Dar al-Hikmah (1005 M). Khilafah Fatimiah berkuasa di Mesir
sampai tahun 1171 M.
Di Spanyol, Abdul
Rahman ad-Dakhil dari Dinasti Amawiyah, tahun 756 M dapat membentuk suatu
sistem khilafah. Didirikan masjid Cordova sebagai pusat peradaban Islam di
Beirut, sebagai tandingan Baghdad di Timur. Di samping itu, di Cordova juga
terdapat Universitas Cordova sebagai pusat Ilmu Pengetahuan yang didirikan oleh
Abd. Al-Rahman III (929 M-961 M). Sesudah jatuhnya Dinasti bani Umayah Spanyol,
Andaluis terpecah menjadi beberapa negara kecil yang selalu berperang di antara
Dinasti Bani Nasa dsb. Dinasti Bani Umayah Spanyol berkuasa di Spanyol sampai
tahun 1031 M.
B. PERANG SALIB DAN PENYERBUAN SPANYOL
Perang Salib, suatu
peperangan yang dilancarkan oleh orang-orang Kristen Barat terhadap kaum
muslimin di Asia Barat dan Mesir, yang dimulai pada akhir abad ke sebelas
sampai akhir abad ketiga belas. Peperangan ini dilatarbelakangi oleh beberapa
faktor. Philip K. Hitti berpendapat bahwa latar belakan terjadinya perang Salib
karena reaksi dunia Kristen di Eropa terhadap Dunia Islam di Asia, yang sejak
tahun 632 melakukan ekspansi, bukan saja ke Syiria dan Asia Kecil; tetapi juga
Spanyol dan Sicilia. Faktor lain adalah keinginan mengembara dan bakat
kemiliteran suku Teutonia yang telah mengubah peta Eropa sejak mereka memasuki
lembaran sejarah penghancuran gereja, Holy Sepulchre adalah sebuah gereja yang
didirikan di atas makam Yesus dikubur, pembangunannya dilakukan oleh Khalifah
Tathimiyah al-Hakim pada tahun 1009, sedangkan gereja merupakan tujuan dari beribu-ribu
jamaah Eropa, perlakuan tidak wajar terhadap jamaah Kristen yang akan ke
Palestina melalui Asia kecil oleh penguasa Saljuk. Faktor lain, tahun 1095
terulang permintaan bantuan kepada Pope Urban II, oleh kaisar Bizantium,
Alexius Commenus yang daerah-daerahnya di Asian sampai ke pantai Marmora telah
ditaklukan oleh bangsa Saljuk. Bahkan Konstantinopel ikut terancam. Dengan
permintaan ini, Paus melihat kemungkinan untuk mempersatukan kembali gereja
Yunani dan Romawi yang terpecah, sekitar tahun 1009-1054.
Tanggal 26 November
1095 di Clermont (Perancis Tenggara), Paus Urbanus II menyampaikan pidato yang
berapi-api untuk membakar semangat kaum Kristen, dihadiri 225 pendeta besar
serta para tokoh masyarakat di Eropa Barat. Dalam pidato, Paus menyerukan kepada
seluruh kaum Kristen, agar ikut serta dalam peranga suci untuk merebut kuburan
suci dari tangan muslim, serta menaklukan mereka, karena Tuhan menghendaki
demikian katanya. Selanjutnya Paus menegaskan bahwa orang-orang yang berperang,
harta dan keluarganya akan dilindungi oleh gereja. Bagaimanapun besarnya dosa
pahlawan akan diampuni. Mati dalam peperangan atau akibat perang adalah mati
suci, masuk surga. Pada tahun 1097 berkumpul di Konstantinopel sebanyak 150.000
orang, sebagian besar mereka berasal dari Perancis dan Normandia. Mereka
menggunakan simbol salibn karena perang tersebut disebut Pesang Salib.
Selanjutnya pidato Paus ditutup dengan ucapan “deus vult” (Kehendak Tuhan). Teriakan deus vult menggema dan menimbulkan ketularan psikologi dikalangan
orang-orang Kristen Eropa. Maka berduyun-duyun raja Kristen di Eropa untuk
mendaftarkan diri, kemudian diikuti oleh rakyat jelata, bahkan perampok,
pembegal dan penyamun, karena ingin membebaskan dosanya dan masuk surga.
Ketika Perang Salib
dilancarkan oleh orang-orang Kristen Eropa terhadap orang-orang Islam di Asia
Barat dan Mesir, umat Islam di Spanyol mendapat serangan dari negara Kristen
tetangganya dari utara. Ada dua faktor utama yang mengawali penyerbuan Kristen
terhadap Spanyol Islam. Pertama,
timbulnya perpecahan yang sering dikalangan umat Islam ditandai oleh lahirnya imarat-imarat kecil, sesudah masa
khalifah Umayyah di Spanyol. Masa ini disebut dengan “mulk al-thawaif” (raja-raja golongan); kedua, bersatunya umat Kristen di utara Spanyol, terutama di daerah
Perancis.[9]
Setelah
tentara-tentara Salib Kristen berhasil merebut satu demi satu kerajaan-kerajaan
Islam di Spanyol, maka pada tahun 898 H (1492 M) mengepung satu-satunya
kerajaan Islam Bani Ahmar. Setelah kota Grenada dipertahankan beberapa lama,
maka pada tanggal 2 Januari 1492 raja terakhir Abi Abdullah menyerah kepada
raja Ferdinand dengan perjanjian sebagai berikut: Raja Ferdinand akan
melindungi umat Islam baik jiwanya, harta bendanya maupun agamanya. Raja
Ferdinand akan membiarkan masjid-masjid dan harta wakaf dalam keadaan seperti
biasa.
Setelah perjanjian
ditanda tangani berangkatlah Abu Abdullah beserta keluarganya menyeberang ke
benua Afrika dan tinggal di Maroko dan setelah itu berakhir kekuasaan Islam di
Spanyol. Perjanjian yang telah di tanda tangani pada saat penyerahan kota telah
dilanggar oleh kaum Kristen, mereka memaksa umat Islam Spanyol agar keluar dari
agamanya (murtad). Umat Islam telah dinyatakan bersalah sehingga secara masal
dihadapkan ke Mahkamah Taftisy (Pengadilan Darah). Kaum muslimin dijatuhi
hukuman dan siksaan menyebabkan banyak korban meninggal dunia. Sedangkan yang
tidak ditanggap dan melarikan diri ketika diadili, meilih keluar dari Spanyol.
Dengan demikian lenyaplah Umat Islam di Spanyol.
Peradaban islam yang
di bina selama berabad-abad lamanya berangsur-angsur dihancurkan oleh tentara
Kristen. Gedung-gedung dihancurkan, buku-buku dibakar,masjid-masjid dirubah
menjadi gereja, akibat dari tindakan ini tanah yang telah menjadi pusat gerakan
Ilmu Pengetahuan dan Peradaban pada masa Islam, telah menjadi suatu daerah yang
paling mundur dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Eropa setelah dikuasai
kembali oleh kaum Eropa.
C. PENYERBUAN BANGSA MONGOL
Asia tengah pada abad
ke 7 M dihuni oleh orang-orang (suku) asing dan biadab dari pegunungan Altai.
Disebelah barat mereka terkategori sebagai orang-orang Turki, di sebelah
timurnya sebagi orang-orang Mongol. Nenek moyang mereka bernama Alanja Khant,
mempunyai dua putra kembar yang bernama Tartar dan Mongol. Kedua putra ini
melahirkan dua suku bangsa besar, Mongol dan Tartar. Mongol mempunyai anak
bernama Ilkhant, yang melahirkan pemimpin bangsa Mongol dikemudian hari.
Setelah pindah
memasuki daerah kerajaan Islam di bagian barat dan memeluk agama Islam,
orang-orang Turki menjadi suku yang berbudaya. Pada tahun 1206, Temujin
terpilih sebagai pemimpin bangsa Mongol dengan gelar “Jenhis Khan” atau “Jengis
Khan”. Pada tahun 1211-1216, raja Jenhis Khan mengkonsolidasikan kekuatannya
dengan menaklukan China pada tahun 1219, ia mulai melakukan ekspansi ke arah
barat, lalu pada bulan Februari 1220, Jenhis Khan menyeberangi sungai Jaxates
dan menaklukan dengan kota Bukhara, kemudian manaklukan Samarkand, dua kota
terkaya di dunia. Selain itu ia menaklukan Turki, Ferghana, Khurasan, Hamadzan,
Quzwain dan sampai perbatasan Irak. Dari Bukhara pasukan Mongol menuju ke
Azerbaijan. Apabila kota sudah ditaklukan, bangunan-bangunan yang ada di kota
itu dibumihanguskan, semua penduduk dikumpulkan di luar kota, kemudian dibunuh
secara kejam tanpa memilih umur dan jenis kelamin.
Selama lima tahun
(1220-1225) Jenhis Khan dan pasukannya menaklukan dan menghancurkan Persia
Timur sehingga daerah itu menjadi padang yang tak berpenduduk. Daerah Khurasan
dan Transoxiana yang bereabad-abad terkenal sebagai dua negara yang terkaya dan
termakmur dan berbudaya tinggi di Persia, setelah penaklukan bangsa Mongol
semua kemakmuran, peradaban, kesenian, perpustakaan, istana, sistem irigasi,
taman yang indah dan kota-kota yang megah telah hancur berantakan.
Menjelang
kematiannya, Jenhis Khan membagi wilayah kekuasaannya menjadi empat bagian
kepada empat orang putranya, yaitu Juchi, anaknya yang tertua mendapat daerah
sebelah selatan laut Kaspia. Joga Thai Khan mendapat daerah sebelah timur
Sungai Jaxates. Ogu Thai Khan mendapat lembah “kimil”. Tului Khan, anak yang
terakhir mendapat daerah asal Mongol, yaitu sekitar laut Baikal. Daerah yang
ditaklukan yaitu Cina dan Persia tidak dibagi, tetapai diserahkan kepada
Supreme Khan (raja tertinggi); ditetapkan Ogu Khan untuk menguasai Persia dan
Cina.[10]
Pada usia 66 tahun
Jenhis Khan, penakluk dunia meninggal dunia pada tanggal 18 Agustus, setelah
sakit delapan hari.
Hulagu Khan, cucu
Jenhis Khan, ditetapkan sebagai komandan yang akan menaklukan Irak, Syria dan
Mesir. Pada januari 1256 M, Hulagu menyeberangi sungai Oxus dan menduduki
Bemavend, sebelah selatan laut Kaspia. Ia menaklukan kelompok Ismailiyah yang
mendiami daerah tersebut.
Pada tanggal 2
januari 1258, pasukan Hulagu sampai ke daerah perbatasan kota Baghdad. Disini
mereka dibantu oleh pasukan Mongol dari Asia Kecil. Dengan menggunakan
kelompok-kelompok tawanan, bangsa Mongol segera mengepung kota dan menghujani
dengan peluru-peluru batu, panah dan sebagainya. Pada tanggal 30 januari 1258
serangan ditingkatkan, dan beberapa hari kemudian pertahanan kota Baghdad
hancur. Wazir Ibnu Al-Alqami dengan
ditemani oleh seorang Katholik Nestorian menawarkan untuk berunding, tetapi
Hulagu menolaknya.
Pada tanggal 10 Februari
1258 Khalifah al-Musta’sim bertemu dengan Hulagu Khan. Ia perintahkan seluruh
penduduk kota Baghdad berkumpul bersama tentaranya diluar kota. Ditempat itu
mereka dibunuh tanpa membedakan umur dan jenis kelamin. Pada tanggal 13
Februari 1258, bangsa Mongol memasuki kota Baghdad dan membumuhanguskan kota
tersebut. Menurut catatan, 800.000 orang dibunuh, termasuk khalifah sendiri
yang meninggal dibawah telapak kaki kuda-kuda bangsa Mongol. Baghdad yang
selama 500 tahun lamanya telah dibangun sebagai suatu kota dengan istananya
yang megah dan beberapa masjid yang agung, rumah sakit yang lengkap, semuanya
ini lenyap dalam waktu yang sangat singkat. Setelah Hulagu Khan
membumihanguskan kota dan penduduknya, ia kembali menuju azbsebaija. Pada
tanggal 12 September 1259, Hulagu menuju Syria. Di negeri ini Hulagu menawan
kedalam mulutnya. Selanjutnya pada tanggal 20 januari 1260, Hulagu menaklukan
Aleppo, disusul kemudian dengan Hamam dan Hamim di Syria Utara.[11]
D.
KEADAAN DUNIA ISLAM
MENJELANG MASA PERTENGAHAN
Secara
intern di dalam tubuh dunia Islam kelihatan adanya perpecahan dan perlombaan di
kalangan kaum muslimin untuk saling berebut kekuasaan. Secara sosial politik,
setelah masa Bani Umayah Umat Islam terpecah ke dalam tiga khalifah besar,
yaitu Abbasiyah di Baghdad, Amawiyah di Spanyol dan Fathimiyah di Mesir.
Selanjutnya kondisi sosial politik tersebut sangat mempengaruhi situasi
peradaban Islam pada saat itu.
M.
Syarif menyebutkan tiga sebab pokok kemunduran peradaban Islam. Hal ini
sekaligus dapat melengkapi gambaran kemunduran Islam sebagaimana dijelaskan
pada bagian sebelumnya. Ketiga hal tersebut adalah:
1)
Banyak filsafat Islam yang dimasukan oleh Algozali
dalam alam Islami Timur, sementara Ibnu Rusyd secara agak berlebihan
memasukannya ke alam Islami Barat. Algozali dengan filsafat Islamnya lebih
cenderung menuju kebidang rohaniah sehingga ia melebur dalam mega alam tasawuf.
Sebaliknya Ibnu Rusyd dengan filsafat Islamnya menuju kearah yang bertentangan
denagn Algozali karena ia lebih condong pada materialisme. Algozali mendapat
kesuksesan di Timur, sebagai pendapat-pendapatnya dianggap satu aliran
terpenting. Ibnu Rusyd mendapat sukses pula dibarat sehingga pemikirannya
menjadi inspirasi penting bagi alam pikiran barat. Dengan demikian meluaslah
jurang antara timur dan barat.
2)
Para Khalifah
dan Amir Islam saat itu melalaikan
Ilmu Pengetahuan dan Peradaban. Ilmu Pengetahuan dianggap oleh salah satu pihak
sebagai kemewahan pribadi, sementara pihak lain menganggapnya sebagai kebutuhan
negara.
3)
Dunia Islam ditimpa berbagai pemberontakan. Selain
serangan politik intern, terdapat pula serangan dari luar. Pada saat serangan
dilancarkan dari luar dan dalam, maka terjadilah penyembelihan-penyembelihan
dikalangan rakyat. Kota-kota dihancurkan, gedung-gedung dan perpustakaan
dibakar, beberapa universitas ditutup.
Gambaran menyeluruh
tentang peradaban Islam dalam berbagai aspeknya rasanya tidak mungkin dapat
dipaparkan disini. Namun ilustrasi sederhana dapat diperhatikan dari berbagai
penyataan dibawah ini:
Kemewahan pesta di
istana dan keberadaan harem tidaklah
asaing bagi orang yang pernah membaca kisah The
Arabian Night. Namun sebenarnya kenyataan yang terjadi jauh lebih hebat
daripada yang disebutkan dalam kisah fiksi tersebut. Al-Mutawakkil, misalnya,
memiliki 4000 Selir; semuanya pernah tidur seranjang dengan dia. Gilman (budak
lelaki), termasuk kacung pria yang merupakan warisan budaya Persia, telah
menjadi institusi sosial. Para budak pria itu mengenakan pakaian mewah,
mempercantik, dan mewangikan tubuh mereka seperti kaum wanita. Khalifah Al-Amin
mensahkan pemanfaatan mereka sebagai alat pelampiasan nafsu homoseksual.
Seorang hakim dibawah pemerintahan Al-Ma’mun mendayagunakan 400 Ghilman. Para
penyair seperti Abu Nawas menulis syaiar pujian bagi mereka. Ibn Al-Musta’in
memesan permadani yang berharga 130 juta dirham. Permadani itu berhiaskan
lukisan burung yang terbuat dari emas dan intan berlian. Menurut Al-mas’udi,
khalifah Al-mumtaz (khalifah ketiga belas dari Bani Abbasiyah) adalah khalifah
pertama yang menggunakan pelana emas dan baju menghiaskan emas. Harun Al-Rasyid
menyuruh orang untuk menuliskan namanya pada pualam merah delima yang sangat
terkenal dalam dunia arab, sebanding dengan Kohinoor di India yang biaya
pembuatannya mencapai 40.000 dinar.[12]
Seorang sejarawan
menulis tentang wazir:
“mereka itu
orang-orang jahat, pelaku berbagai ketidak adilan. Mereka angkuh dan pongah.
Mereka sangat lemah dalam bidang pengetahuan dan semangat keagamaan. Mereka
pernebar bencana zamannya dan mudah mengeluarkan kata-kata kasar dari mulutnya.
Kehidupan mereka, yang hanya dilewatkan untuk menindas orang lain, melupakan
malapetaka bagi kemanusiaan. Sewaktu-waktu Sultan Barabay mengundang 4 orang
kadi Kairo untuk rapat dan meminta mereka mengesahkan peraturan pajak baru,
yang jumlahnya lebih tinggi dari pada jumlah yang ditetapkan hukum agama, salah
seorang kadi itu lalu menjawab.
‘Bagaimana mungkin kita membenarkan pemungutan uang dari orang Muslim
jika pada hari Khitanan anak lelaki Sultan Istrinnya mengenakan pakaian seharga
30.000 dinar; itu baru satu pakaian dan baru satu istri; belum lagi yang
lainnya’.”
Harem, berfoya-foya, emas, dan intan
permata kian menjauhkan orang dari Islam ideal. Kekuasaan disalahgunakan.
Kekuasaan mutlak para khalifah diselewengkan secara semena-mena. Orang muslim
biasa pada abad ke-8 merasa muak terhadap kenyataan yang mereka lihat. Keluh
kesah mereka itulah yang kelak memunculkan rentetan pemberontakan yang tiada
putus-putusnya. Ibn Qutayba menulis sebagai berikut:
Sudaif seorang
keturunan Bani Hasyim, berkata:
“Demi Tuhan, rampasan
perang kita, yang semula dibagi untuk semua orang, kini sudah menjadi
penghasilan tambahan bagi orang kaya; para pemimpin kita yang semula mau
menerima saran, kini telah bertindak sewenang-wenang; sistem peralihan kepemimpinan
kita, yang tadinya berdasarkan pada pilihan masyarakat, sekarang sudah didasari
hubungan keturunan. Kenikmatan dan alat-alat musik dibeli dengan uang yang
seharusnya menjadi hak anak yatim piatu dan janda. Orang-orang non muslim (dhimmi) mengatur orang-orang muslim.
Para pelaku kejahatan merajalela dimana-mana. Ya Tuhan, kebejatan ini telah
mencapai puncaknya. Oh Tuhan, berikanlah kekuatan kepada penegak kebenaran
untuk menghancurkan kebejatan itu, agar kebenaran dapat muncul kembali
sesempurna mungkin.” (Uyn Al-Akhbar)[13]
BAB III
PENUTUP
Demikianlah
yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam makalah
ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya pengetahuan,
kurangnya referensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini.
Kami mohon maaf apabila ada
kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti,
dan lugas. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca,
terutama bagi penulis.
[1] Harun Nasution, Pembaharuan Islam (Jakarta: Bulan
Bintang, 1986), hal. 13.
[2]A. Hasjmi, sejarah kebudayaan islam (Jakarta: Bulan
Bintang, 1993), hal. 229.
[3]Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 1994), hal. 64
[7]Nur Hakim, Islam Doktri, Pemikiran dan Realitas
Historis (Malang: UMM Press, 1998), hlm. 121
[9]Dirjen Binbaga
Islam Depag RI, Sejarah dan Peradaban
Islam (Ujungpadang: IAIN Alaudin, 1982), hlm. 221
[10]Muhammad Hudhari
Bek, Muhadharat Tarikh al-Umam
al-Islamiyah (Kairo: Maktabah al-Kubra, 1970), hlm. 480
[12]Abbar S. Ahmed, Citra Muslim (Jakarta : Erlangga, 1993),
hlm. 57
1 komentar:
Your Affiliate Money Making Machine is waiting -
And getting it set up is as simple as 1..2..3!
This is how it works...
STEP 1. Choose which affiliate products you intend to promote
STEP 2. Add some PUSH BUTTON TRAFFIC (it LITERALLY takes JUST 2 minutes)
STEP 3. Watch the system explode your list and sell your affiliate products all for you!
So, do you want to start making profits???
The solution is right here
Post a Comment