Sejarah
Peradaban Islam
Dosen Pengampu: Ahmad Islahudin
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
JURUSAN SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) JURAI SIWO
METRO
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Seperti
yang kita ketahui, sejarah Islam telah melalui tiga periode yaitu periode
klasik (650-1250), periode pertengahan (1250-1800 M), dan periode modern
(1800-sekarang).Pada periode klasik, Islam mengalami kemajuan dan masa keemasan.Hal
ini ditandai dengan sangat luasnya wilayah kekuasaan Islam, adanya integrasi
antarwilayah Islam, serta adanya kemajuan di bidang sains. Pada abad
pertengahan, Islam mengalami kemunduran yang ditandai dengan terpecahnya
kerajaan Islam menjadi beberapa kerajaan antara lain: (a). Kerajaan Usmani di
Turki, (b). Kerajaan Safawi di Persia, dan (c). Kerajaan Mughal di India.
Kemunculan tiga kerajaan Islam ini banyak memberikan kontribusi bagi
perkembangan peradaban Islam.Kerajaan Usmani meraih puncak kejayaannya dibawah
kepemimpinan Sultan Sulaiman Al-Qanuni (1520-1566 M).Kerajaan Safawi, Syah
Abbas I membawa kerajaan tersebut meraih kemajuan dalam 40 tahun periode
kepemerintahannya (1588-1628 M).Dan Kerajaan Mughal meraih masa keemasan di
bawah Sultan Akbar (1542-1605 M). Seperti takdir yang telah Allah tentukan
disetiap kejayaan tentu akan berganti dengan kemunduran bahkan sebuah
kehancuran. Demikian pula yang terjadi pada ketiga kerajaan tersebut.Setelah
pemerintahan yang gilang gemilang dibawah kepemimpinan tiga raja itu,
masing-masing kerajaan mengalami fase kemunduran.Akan tetapi penyebab
kemunduran tersebut berlangsung dengan cepat.Kemunduran-kemunduran ini tentu
sangat besar pengaruhnya terhadap kelangsungan peradaban Islam secara
keseluruhan. Untuk lebih jelasnya tentang bagaimana sejarah berdiri,
perkembangan, kemajuan, kemunduran, serta kehancuran dari tiga kerajaan ini,
akan dikupas secara lebih mendalam pada pembahasan selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN DAN KEMUNDURAN PERADABAN ISLAM PADA
MASA TIGA KERAJAAN: USMANI, SAFAWI & MUGHOL
A.
KERAJAAN USMANI
1. Sejarah
berdirinya Kerajaan Usmani
Kerajaan Turki
UsmaniKerajaan Usmani (680-1341 H/1281-1924 M) didirikan oleh Usman Putera
Ertugrul, bangsa Turki dari kabilah Ughuz yang berasal dari Mongol, China
utara. Pembentukan bangsa Turki yang berasal dari kabilah ughuz ini berawal
dari peran mereka dalam beberapa penaklukan ke negeri yang sebelumnya bukan
dari negeri muslim. Dari migrasi inilah kemudian lahir negara Seljuk dan
Anatolia yang akhirnya di susul dengan pembentukan kerajaan Usmani di Anatolia
dan Balkan .Warga Ughuz tersebut pada perang manzikert (1071) berhasil
memperdaya kaisar Bizantium. Dimana pada abad berikutnya, mereka menyebar di
seluruh asia kecil. Migrasi besar-besaran ini di organisir menjadi
kelompok-kelompok pasukan kecil yang di sebut ghazis dibawah pimpinan kepala
suku (beys) atau tokoh suci (babas). Migrasi ini di lakukan karena keinginan
untuk mendapatkan padang rumput yang subur, mendapatkan harta rampasan dan mengalahkan
orang kafir demi perjuangan Islam. Pada abad XIII, ketika kesultanan seljuk di
Baghdad melemah akibat dari serbuan tentara Mongol (1243) dan cengkeraman
kekuasaan Bizantium di belahan asia juga mulai melemah, segera beberapa
kerajaan kecil termasuk kerajaan kecil di Kenya memerdekakan diri dari
kekuasaan Seljuk. Daerah-daerah pegunungan sebelah barat dan bagian utara
Anatolia menjadi rebutan antara kelompok yang saling berusaha menguasai
Ertughrul salah satu pimpinan di wilayah negara tentara perbatasan Bizantium.
Di sana, di bawah pimpinan Erthugrul, mereka mengabdikan diri kepada Sultan
Alauddin II, Sultan Seljuk yang kebetulan sedang berperang melawan Bizantium.
Berkat bantuan mereka, Sultan Alauddin mendapat kemenangan.Atas jasa baik itu,
Alauddin menghadiahkan sebidang tanah di Asia Kecil yang berbatasan dengan
Bizantium. Sejak saat itu, mereka terus membina wilayah barunya dan memilih
kota Syukud sebagai itu kota .
2. Kemajuan
dan Kemunduran Usmani
Kerajaan Usmani tidak banyak mengembangkan ilmu pengetahuan, namun mereka
menonjol dalam bidang militer, arsitektur
dan agama.Dalam bidang militer terbukti dengan adanya pasukan Jannisary yang merupakan pendukung utama
kekuatan Usmani disertai dengan adanya angkatan lautnya yang mampu menguasai
lautan seperti lautan Hitam dan Merah.Dari segi arsitektur, masjid Aya Sofia,
masjid Agung Sultan Muhammad al-Fatih merupakan bukti keindahan arsitektur
Usmani yang mempunyai corak tersendiri. Keberadaan Tarekat Bektasyiah yang
banyak di anut oleh masyarakat awam dan Maulawiyah yang didirikan Jalaludin Ar
Rumi yang banyak dianut masyarakat elite Usmani dan tarekat Naqsabandiyah yang
didirikan oleh Muhammad bin Muhammad Bahauddin Naqsabandi merupakan bukti kuat
adanya ghirah beragama dari Usmani.
Namun secara pemerintahan atau politis, terdapat kebaikan atau kejelekan
pemerintahan Usmani seperti yang dikutipkan berikut ini:
Kebaikan pemerintahan Usmani:
1. Perluasan
wilayah Islam di antaranya Konstantinopel
2. Menghadapi
perang Salin dari berbagai front sepertimendatangai Andalusia untukmengurangi
tekanan Nasrani, mengusir keberadaan Portugis di negeri muslim, menghadapi
Spanyol yang hendak merebut Maroko setelah Andalusia lemah
3. Menentang Zionisme-pemerintahan Yahudi
4. Berhasil menaklukan Syiah Rafidhah dalam
pemerintahan Safawid
5. Mengencarkan dakwah Islam banyak orang
Eropa dan Afrika masuk Islam karenanya
6. Melindungi Negara Islam dari tangan
penjajah dengan keberadaan tentara Usmani di dalamnya
7. Menguasai Negara-negara Islam yang luasnya
kira-kira mencapai 20 juta km2
8. Kerajaan Usmani dianggap dapat
menghidupkan semangat jihad Islam baru
9. Merupakan symbol kekhilafan saat itu
Adapun kejelekannya:
1. Kekuasaan tanpa batas di tangan Sultan
2. Beredarnya kasus suap-menyuap yang
dikarenakan adanya krisis ekonomi dan social
3. Memarginalakan bangsa Arab
4. Diabaikannya bahasa Arab
5. Pengenalan Islam hanya sebatas pada
ibadah
6. Terjadinya bunuh-membunuh antarsaudara
karena takut adanya pesaing
7. Memberikan hal lebih kepada pihak
militer
Sedangkan factor yang menyebabkan kemunduran:
1. Lemahnya control yang lemah terhadap
wilayah yang luas
2. Adanya peperangan Usmani dengan Eropa
3. Kemerosotan moral beberapa penguasa
Usmani
4. Kemerosotan ekonomi yang disebabkan oleh
(1) tingginya biaya peperangan, (2) kurangnya pemasukan Negara karena hilangnya
pelabuhan, (3) ditemukannya emas dan perak di Amerika yang memasok kebutuhan
orang-orang Eropa, (4) ditemukan jalur
pelayaran langsung dari Eropake Dunia Timur
5. Mengabaikan kesejahteraan rakyat karena
terfokus pada peperangan.
B.
KERAJAAN SAFAWI
1.
Sejarah berdirinya kerajaan Safawi
Kerajaan Shafawi
(907-1148 H/1501-1736 M) didirikan oleh Ismail ibn Haider di wilayah
Persia.Penamaan kerajaan ini dengan kerajaan Shafawi karena kelahirannya
berawal dari gerakan tarekat syafawiyah.Gerakan tarekat syafawiyah didirikan
oleh Safi al-Din Ishak al-Ardabily (1252-1334 M) yang berpusat di Ardabil
Azerbaijan.Ia merupakan murid dari seorang mursyid tarekat di kota Jilan dekat
Kaspia, Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi (1218-1301 M) yang kemudian di ambil
menantu menggantikan kedudukannya. Mengenai asal usul Safi al-Din, ada dua
riwayat yakni ia keturunan Musa al-Kazim, imam ketujuh syiah imamiah dan ia
keturunan penduduk asli iran dari Kurdistan dan seorang sunni bermadzhab
syafi’i. Perjalanan tarekat safawiah menuju terbentuknya kerajaan Shafawi dapat
di bedakan menjadi dua fase. (1). Sebagai gerakan tarekat murni. Pada fase ini
ada dua kecenderungan yang berkembang dalam tarekat tersebut yakni; Sunni, saat
di pimpin oleh Safi al-Din, dan Sadr al-Din. Serta Syiah, terjadi setelah
wafatnya Sadr al-Din pada masa Khawaja Ali, sikap syiahnya sangat toleran, tapi
pada masa Ibrahim ia bersikap ekstrim. (2). Sebagai gerakan politik, terjadi
pada masa Junaid ibn Ibrahim (1447-1460). Beralihnya sikap gerakan ini kepada
gerakan politik karena gerakan ini mendapat dukungan luas dari masyarakat
Persia yang sudah terpengaruh oleh ajaran tarekat syafawiah. Terpengaruhnya
masyarakat Persia pada terikat ini antara lain Karena, banyaknya orang Persia
yang mencari ketenangan hidup dengan memilih jalan hidup tasawuf, sebab bosan
dengan suasana hidup yang penuh dengan peperanngan dan perebutan kekuasaan .
2.
Kemajuan dan kemunduran Safawi
Masa yang lama
tidak saja membuat safawiyah menambah perkembangan dakwah Islam, selain itu
Safawiyah juga berhasil mengenalkan peradaban Islam baik dengan seninya, ilmu
pengetahuan atau yang lainnya. Adanya kota Isfahan, masjid Shah, serta
munculnya Bahauddin al-Syarezi dan ilmuwan lainnya merupakan bukti kongkret
terjadinya dinamika intelektual masa ini.
Kemajuan
kerajaan safawi:
a. Bidang ekonomi Stabilitas politik
kerajaan Shafawi pada masa Abbas memacu perkembangan ekonomi Shafawi, terutama
setelah kepulangan Hurmuz dan pelabuhan Gumrun yang diubah menjadi Bandar
Abbas. Dengan demikian Safawiyah menguasai jalur perdagangan antara Barat dan
Timur.
b. Bidang ilmu pengatahuan Persia di kenal
sebagai bangsa yang telah berperadaban tinggi dan berjasa mengembangkan ilmu
pengetahuan, sehingga tradisi keilmuannya terus berlanjut.
c. Bidang pembangunan fisik dan seni Kemajuan ini
ditandai dengan berdirinya sejumlah bangunan megah yang memperindah Isfahan
sebagai ibu kota kerajaan. Sejumlah masjid, sekolah, rumah sakit, jembatan
raksasa di atas Zende Rud dan Istana Chihil Sutun.Kota Isfahan juga diperindah
dengan kebun wisata yang tertata apik.
Adapun kemunduran Safawi:
a. Ketidakcakapan para pemimpin dekadensi
moral yang melanda pemimpinnya
b. Lemahnya system pemerintahan dan
pertahanan dan ekonomi
c. Gagalnya kebijakan pemusatan
pemerintahan dan ekonomi
d. Konflik berkepanjangan dengan kerajaan
Usmani
e. Terjadinya konflik intern dan perebutan
kekuasaan di kalangan keluarga istana
C.
KERAJAAN MUGHOL
1.
Sejarah berdirinya kerajaan Mughol
Kerajaan Mughal
bukanlah kerajaan Islam pertama di anak benua India.Awal kekuasaan Islam di
wilayah India terjadi pada masa Khalifah al-walid, dari dinasti Bani
Umayyah.Penaklukan wilayah ini dilakukan oleh tentara Bani umayyah di bawah
pimpinan Muhammad ibn Qosim. Pada fase desintegrasi dinasti Ghaznawi
mengembangkan kekuasaannya di India di bawah pimpinan Sultan Mahmud dan pada
tahun 1020 M, ia berhasil menaklukkan hampir semua kerajaan Hindu di wilayah
ini, sekaligus mengislamkan sebagian masyarakatnya. Setelah dinasti Ghaznawi
hancur, muncul dinasti-dinasti kecil seperti Mamluk (1206-1290 M), Khalji
(1296-1316 M), Tuglug (1320-1412 M) dan dinasti-dinasti lain. Kerajaan Mughal
di India dengan Delhi sebagai ibu kota, didirikan oleh Zahiruddin Babur
(1482-1530 M), salah satu dari cucu Timur Lenk. Ayahnya bernama Umar Mirza,
penguasa Ferghana. Babur mewarisi daerah Ferghana dari orang tuanya ketika ia
masih berusia 11 tahun. Ia berambisi dan bertekad akan menaklukkan Samarkand
yang menjadi kota penting di Asia Tengah pada masa itu. Pada mulanya ia
mengalami kekalahan tetapi karena mendapat bantuan dari Raja Shafawi, Ismail I,
akhirnay ia berhasil manaklukkan Samarkand tahun 1494 M. Pada tahun 1504 M ia
menduduki Kabul, ibukota Afghanistan.
2.
Kemajuan dan kemunduran masa kerajaan Mughol
Kemajuan-kemajuan
merupakan bukti kongkret bahwasannya Mughol juga mempunyai peran penting dalam
mengembangkan Islam di India.kemajuan tersebut antara lain :
a. Bidang militer Pasukan Mughal dikenal
dengan pasukan yang kuat. Terdiri dari pasukan gajah, berkuda, dan meriam.
Wilayahnya dibagi menjadi distrik-distrik yang dikepalai oleh Sipah Salar.
b. Bidang ekonomi Kerajaan Mughal dapat
Mengembangkan program pertanian, diantaranya padi, kacang, tebu, kapas,
tembakau, dan rempah-rempah. Pemerintah membentuk sebuah lembaga yang mengurusi
hasil pertanian serta hubungan dengan para petani. Industri tenun juga banyak
diekspor ke Eropa, Asia Tenggara dll. Masa Jahangir, investor diizinkan
menanamkan investasinya, seperti mendirikan pabrik.
c. Bidang seni Jahangir merupakan salah
satu pelukis terhebat. Kemaharajaan Mughal juga terkenal dengan ukiran dan
marmer yang timbul dengan kombinasi warna-warni. Sisa-sisa kejayaan kerajaan
Mughal dapat dilihat dari bangunan-bangunan bersejarah yang masih bertahan
hingga sekarang, salah satunya adalah Taj Mahal.
d. Bidang sastra Banyak sastra dari bahasa Persia
diubah ke bahasa India. Bahasa Urdu yang berkembang di masa Akbar, menjadi
bahasa yang banyak dipakai oleh rakyat India dan Pakistan sampai sekarang.
e. Bidang ilmu pengetahuan Syah Jahan mendirikan
perguruan tinggi di Delhi. Aurangzeb mendirikan pusat pendidikan di Lucknow.
Tiap masjid mempunyai lembaga tingkat dasar yang dipimpin oleh seorang guru.
Sejak berdiri lembaga-lembaga pendidikan tersebut, banyak ilmuan yang belajar
di India.
Kemunduran
Moghul sebenarnya dimulai sejak Alamgir II (1754-1759), di mana para pembesar
atau pejabat mulai memperhatikan kepentingannya sendiri bukan pada upaya
memperkokoh kerajaan.Hal ini mempengaruhi stabilitas di bidang-bidang lainnya,
administrasi kerajaan mulai amburadul, kecilnya perhatian pada kebutuhan kerajaan
seperti pembinaan pasukan yang pada akhirnya nanti memudarkan
loyalitasnya.Kondisi ini kemudian diperarah dengan kedatangan bangsa asing, di
antaranya Inggris. Adapun sebab-sebab kemunduran Moghul secara detail, yaitu:
a. Terjadinya stagnasi pembinaan militer
sehingga operasi militer Inggris I wilayah pantai tidak dapat dipantau
b. Kemerosotan moral dan hidup mewah di
kalangan elite politik yang mengakibatkan pemborosan dan penggunaan uang Negara
c. Pendekatan Aurengzeb yang terkesan kasar
dalam mendakwahkan agama
d. Pewaris tahta pada paroh terakhir adalah
pribadi-pribadi lemah.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
kerajaan Usmani
di Turki, kerajaan Shafawi di Persia, dan kerajaan Mughal di India. Tiga
Kerajaan penting tersebut tampak lebih memusatkan pandangan mereka pada tradisi
demokratis Islam, dan membangun imperium absolute.Hampir setiap segi kehidupan
umum dijalankan dengan ketepatan sistematis dan birokratis.Ketiga kerajaan
besar ini seperti membangkitkan kembali kejayaan Islam setelah runtuhnya Bani
Abbasiyah.Namun, kemajuan yang dicapai pada masa tiga kerajaan besar ini
berbeda dengan kemajuan yang dicapai pada masa Islam klasik, kemajuan pada masa
klasik jauh lebih kompleks.Dalam bidang ilmu keagamaan, umat Islam sudah mulai
bertaklid kepada imam-imam besar yang lahir pada masa klasik Islam.Kalau pun
ada mujtahid, maka ijtihad yang dilakukan adalah ijtihad fi al-mazhab yaitu
ijtihad yang masih berada dalam batas-batas mazhab tertentu, tidak lagi ijtihad
mutlak, hasil pemikiran bebas yang mandiri.Filsafat dianggap bid’ah. Kalau pada
masa klasik, umat Islam maju dalam bidang politik, peradaban, dan kebudayaan,
seperti dalam bidang ilmu pengetahuan dan pemikiran filsafat, pada masa tiga
kerajaan besar kemajuan dalam bidang filsafat hanya sedikit berkembang di
kerajaan Shafawi Persia. Ilmu pengetahuan umum tidak didapatkan lagi.Kemajuan
yang dapat dibanggakan pada masa ini hanya dalam bidang politik, kemiliteran,
dan kesenian terutama arsitektur.
dengan kemunduran tiga kerajaan Islam tersebut maka berakhirlah zaman kejayaan Islam. Umat Islam satu demi satu sesudah itu jatuh di bawah kekuasaan
dengan kemunduran tiga kerajaan Islam tersebut maka berakhirlah zaman kejayaan Islam. Umat Islam satu demi satu sesudah itu jatuh di bawah kekuasaan
bangsa barat.
DAFTAR
PUSTAKA
Abu
Bakar, Istianah.,Sejarah Peradaban Islam,
UIN Malang Press, 2008.
Mufradi
Ali, Kerajaan Usmani., Ensiklopedi tematis
2, Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 2002.
Sunanto,
Musyrifah.,Sejarah Islam Klasik, Jakarta:
Prenada Media, 2003.
Usairy,
Ahmad.,Sejarah Islam Sejak Nabi Adam
Hingga Abad XX, Jakarta: Akbar, 2002.
Yatim,
Badri.,Sejarah Peradaban Islam, Jakarta:
Rajawali Press, 2002.
0 komentar:
Post a Comment