Wednesday, January 6, 2016

PERKEMBANGAN DAN KEMUNDURAN PERADABAN ISLAM PADA MASA TIGA KERAJAAN: USMANI, SAFAWI & MUGHOL


Sejarah Peradaban Islam
Dosen Pengampu: Ahmad Islahudin


PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
JURUSAN SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) JURAI SIWO
METRO
2014


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui, sejarah Islam telah melalui tiga periode yaitu periode klasik (650-1250), periode pertengahan (1250-1800 M), dan periode modern (1800-sekarang).Pada periode klasik, Islam mengalami kemajuan dan masa keemasan.Hal ini ditandai dengan sangat luasnya wilayah kekuasaan Islam, adanya integrasi antarwilayah Islam, serta adanya kemajuan di bidang sains. Pada abad pertengahan, Islam mengalami kemunduran yang ditandai dengan terpecahnya kerajaan Islam menjadi beberapa kerajaan antara lain: (a). Kerajaan Usmani di Turki, (b). Kerajaan Safawi di Persia, dan (c). Kerajaan Mughal di India. Kemunculan tiga kerajaan Islam ini banyak memberikan kontribusi bagi perkembangan peradaban Islam.Kerajaan Usmani meraih puncak kejayaannya dibawah kepemimpinan Sultan Sulaiman Al-Qanuni (1520-1566 M).Kerajaan Safawi, Syah Abbas I membawa kerajaan tersebut meraih kemajuan dalam 40 tahun periode kepemerintahannya (1588-1628 M).Dan Kerajaan Mughal meraih masa keemasan di bawah Sultan Akbar (1542-1605 M). Seperti takdir yang telah Allah tentukan disetiap kejayaan tentu akan berganti dengan kemunduran bahkan sebuah kehancuran. Demikian pula yang terjadi pada ketiga kerajaan tersebut.Setelah pemerintahan yang gilang gemilang dibawah kepemimpinan tiga raja itu, masing-masing kerajaan mengalami fase kemunduran.Akan tetapi penyebab kemunduran tersebut berlangsung dengan cepat.Kemunduran-kemunduran ini tentu sangat besar pengaruhnya terhadap kelangsungan peradaban Islam secara keseluruhan. Untuk lebih jelasnya tentang bagaimana sejarah berdiri, perkembangan, kemajuan, kemunduran, serta kehancuran dari tiga kerajaan ini, akan dikupas secara lebih mendalam pada pembahasan selanjutnya.






BAB II
PEMBAHASAN

PERKEMBANGAN DAN KEMUNDURAN PERADABAN ISLAM PADA MASA TIGA KERAJAAN: USMANI, SAFAWI & MUGHOL
A.    KERAJAAN USMANI
1.      Sejarah berdirinya Kerajaan Usmani
Kerajaan Turki UsmaniKerajaan Usmani (680-1341 H/1281-1924 M) didirikan oleh Usman Putera Ertugrul, bangsa Turki dari kabilah Ughuz yang berasal dari Mongol, China utara. Pembentukan bangsa Turki yang berasal dari kabilah ughuz ini berawal dari peran mereka dalam beberapa penaklukan ke negeri yang sebelumnya bukan dari negeri muslim. Dari migrasi inilah kemudian lahir negara Seljuk dan Anatolia yang akhirnya di susul dengan pembentukan kerajaan Usmani di Anatolia dan Balkan .Warga Ughuz tersebut pada perang manzikert (1071) berhasil memperdaya kaisar Bizantium. Dimana pada abad berikutnya, mereka menyebar di seluruh asia kecil. Migrasi besar-besaran ini di organisir menjadi kelompok-kelompok pasukan kecil yang di sebut ghazis dibawah pimpinan kepala suku (beys) atau tokoh suci (babas). Migrasi ini di lakukan karena keinginan untuk mendapatkan padang rumput yang subur, mendapatkan harta rampasan dan mengalahkan orang kafir demi perjuangan Islam. Pada abad XIII, ketika kesultanan seljuk di Baghdad melemah akibat dari serbuan tentara Mongol (1243) dan cengkeraman kekuasaan Bizantium di belahan asia juga mulai melemah, segera beberapa kerajaan kecil termasuk kerajaan kecil di Kenya memerdekakan diri dari kekuasaan Seljuk. Daerah-daerah pegunungan sebelah barat dan bagian utara Anatolia menjadi rebutan antara kelompok yang saling berusaha menguasai Ertughrul salah satu pimpinan di wilayah negara tentara perbatasan Bizantium. Di sana, di bawah pimpinan Erthugrul, mereka mengabdikan diri kepada Sultan Alauddin II, Sultan Seljuk yang kebetulan sedang berperang melawan Bizantium. Berkat bantuan mereka, Sultan Alauddin mendapat kemenangan.Atas jasa baik itu, Alauddin menghadiahkan sebidang tanah di Asia Kecil yang berbatasan dengan Bizantium. Sejak saat itu, mereka terus membina wilayah barunya dan memilih kota Syukud sebagai itu kota .

2.      Kemajuan dan Kemunduran Usmani
Kerajaan Usmani tidak banyak mengembangkan ilmu pengetahuan, namun mereka menonjol dalam bidang militer, arsitektur dan agama.Dalam bidang militer terbukti dengan adanya pasukan Jannisary yang merupakan pendukung utama kekuatan Usmani disertai dengan adanya angkatan lautnya yang mampu menguasai lautan seperti lautan Hitam dan Merah.Dari segi arsitektur, masjid Aya Sofia, masjid Agung Sultan Muhammad al-Fatih merupakan bukti keindahan arsitektur Usmani yang mempunyai corak tersendiri. Keberadaan Tarekat Bektasyiah yang banyak di anut oleh masyarakat awam dan Maulawiyah yang didirikan Jalaludin Ar Rumi yang banyak dianut masyarakat elite Usmani dan tarekat Naqsabandiyah yang didirikan oleh Muhammad bin Muhammad Bahauddin Naqsabandi merupakan bukti kuat adanya ghirah beragama dari Usmani.
Namun secara pemerintahan atau politis, terdapat kebaikan atau kejelekan pemerintahan Usmani seperti yang dikutipkan berikut ini:
Kebaikan pemerintahan Usmani:
1.      Perluasan wilayah Islam di antaranya Konstantinopel
2.      Menghadapi perang Salin dari berbagai front sepertimendatangai Andalusia untukmengurangi tekanan Nasrani, mengusir keberadaan Portugis di negeri muslim, menghadapi Spanyol yang hendak merebut Maroko setelah Andalusia lemah
3.      Menentang Zionisme-pemerintahan Yahudi
4.      Berhasil menaklukan Syiah Rafidhah dalam pemerintahan Safawid
5.      Mengencarkan dakwah Islam banyak orang Eropa dan Afrika masuk Islam karenanya
6.      Melindungi Negara Islam dari tangan penjajah dengan keberadaan tentara Usmani di dalamnya
7.      Menguasai Negara-negara Islam yang luasnya kira-kira mencapai 20 juta km2
8.      Kerajaan Usmani dianggap dapat menghidupkan semangat jihad Islam baru
9.      Merupakan symbol kekhilafan saat itu
Adapun kejelekannya:
1.      Kekuasaan tanpa batas di tangan Sultan
2.      Beredarnya kasus suap-menyuap yang dikarenakan adanya krisis ekonomi dan social
3.      Memarginalakan bangsa Arab
4.      Diabaikannya bahasa Arab
5.      Pengenalan Islam hanya sebatas pada ibadah
6.      Terjadinya bunuh-membunuh antarsaudara karena takut adanya pesaing
7.      Memberikan hal lebih kepada pihak militer
Sedangkan factor yang menyebabkan kemunduran:
1.      Lemahnya control yang lemah terhadap wilayah yang luas
2.      Adanya peperangan Usmani dengan Eropa
3.      Kemerosotan moral beberapa penguasa Usmani
4.      Kemerosotan ekonomi yang disebabkan oleh (1) tingginya biaya peperangan, (2) kurangnya pemasukan Negara karena hilangnya pelabuhan, (3) ditemukannya emas dan perak di Amerika yang memasok kebutuhan orang-orang  Eropa, (4) ditemukan jalur pelayaran langsung dari Eropake Dunia Timur
5.      Mengabaikan kesejahteraan rakyat karena terfokus pada peperangan.
B.     KERAJAAN SAFAWI
1.      Sejarah berdirinya kerajaan Safawi
Kerajaan Shafawi (907-1148 H/1501-1736 M) didirikan oleh Ismail ibn Haider di wilayah Persia.Penamaan kerajaan ini dengan kerajaan Shafawi karena kelahirannya berawal dari gerakan tarekat syafawiyah.Gerakan tarekat syafawiyah didirikan oleh Safi al-Din Ishak al-Ardabily (1252-1334 M) yang berpusat di Ardabil Azerbaijan.Ia merupakan murid dari seorang mursyid tarekat di kota Jilan dekat Kaspia, Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi (1218-1301 M) yang kemudian di ambil menantu menggantikan kedudukannya. Mengenai asal usul Safi al-Din, ada dua riwayat yakni ia keturunan Musa al-Kazim, imam ketujuh syiah imamiah dan ia keturunan penduduk asli iran dari Kurdistan dan seorang sunni bermadzhab syafi’i. Perjalanan tarekat safawiah menuju terbentuknya kerajaan Shafawi dapat di bedakan menjadi dua fase. (1). Sebagai gerakan tarekat murni. Pada fase ini ada dua kecenderungan yang berkembang dalam tarekat tersebut yakni; Sunni, saat di pimpin oleh Safi al-Din, dan Sadr al-Din. Serta Syiah, terjadi setelah wafatnya Sadr al-Din pada masa Khawaja Ali, sikap syiahnya sangat toleran, tapi pada masa Ibrahim ia bersikap ekstrim. (2). Sebagai gerakan politik, terjadi pada masa Junaid ibn Ibrahim (1447-1460). Beralihnya sikap gerakan ini kepada gerakan politik karena gerakan ini mendapat dukungan luas dari masyarakat Persia yang sudah terpengaruh oleh ajaran tarekat syafawiah. Terpengaruhnya masyarakat Persia pada terikat ini antara lain Karena, banyaknya orang Persia yang mencari ketenangan hidup dengan memilih jalan hidup tasawuf, sebab bosan dengan suasana hidup yang penuh dengan peperanngan dan perebutan kekuasaan .
2.      Kemajuan dan kemunduran Safawi
Masa yang lama tidak saja membuat safawiyah menambah perkembangan dakwah Islam, selain itu Safawiyah juga berhasil mengenalkan peradaban Islam baik dengan seninya, ilmu pengetahuan atau yang lainnya. Adanya kota Isfahan, masjid Shah, serta munculnya Bahauddin al-Syarezi dan ilmuwan lainnya merupakan bukti kongkret terjadinya dinamika intelektual masa ini.
Kemajuan kerajaan safawi:
a.       Bidang ekonomi Stabilitas politik kerajaan Shafawi pada masa Abbas memacu perkembangan ekonomi Shafawi, terutama setelah kepulangan Hurmuz dan pelabuhan Gumrun yang diubah menjadi Bandar Abbas. Dengan demikian Safawiyah menguasai jalur perdagangan antara Barat dan Timur.
b.       Bidang ilmu pengatahuan Persia di kenal sebagai bangsa yang telah berperadaban tinggi dan berjasa mengembangkan ilmu pengetahuan, sehingga tradisi keilmuannya terus berlanjut.
c.        Bidang pembangunan fisik dan seni Kemajuan ini ditandai dengan berdirinya sejumlah bangunan megah yang memperindah Isfahan sebagai ibu kota kerajaan. Sejumlah masjid, sekolah, rumah sakit, jembatan raksasa di atas Zende Rud dan Istana Chihil Sutun.Kota Isfahan juga diperindah dengan kebun wisata yang tertata apik.

Adapun kemunduran Safawi:
a.       Ketidakcakapan para pemimpin dekadensi moral yang melanda pemimpinnya
b.      Lemahnya system pemerintahan dan pertahanan dan ekonomi
c.       Gagalnya kebijakan pemusatan pemerintahan dan ekonomi
d.      Konflik berkepanjangan dengan kerajaan Usmani
e.       Terjadinya konflik intern dan perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana
C.    KERAJAAN MUGHOL
1.      Sejarah berdirinya kerajaan Mughol
Kerajaan Mughal bukanlah kerajaan Islam pertama di anak benua India.Awal kekuasaan Islam di wilayah India terjadi pada masa Khalifah al-walid, dari dinasti Bani Umayyah.Penaklukan wilayah ini dilakukan oleh tentara Bani umayyah di bawah pimpinan Muhammad ibn Qosim. Pada fase desintegrasi dinasti Ghaznawi mengembangkan kekuasaannya di India di bawah pimpinan Sultan Mahmud dan pada tahun 1020 M, ia berhasil menaklukkan hampir semua kerajaan Hindu di wilayah ini, sekaligus mengislamkan sebagian masyarakatnya. Setelah dinasti Ghaznawi hancur, muncul dinasti-dinasti kecil seperti Mamluk (1206-1290 M), Khalji (1296-1316 M), Tuglug (1320-1412 M) dan dinasti-dinasti lain. Kerajaan Mughal di India dengan Delhi sebagai ibu kota, didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530 M), salah satu dari cucu Timur Lenk. Ayahnya bernama Umar Mirza, penguasa Ferghana. Babur mewarisi daerah Ferghana dari orang tuanya ketika ia masih berusia 11 tahun. Ia berambisi dan bertekad akan menaklukkan Samarkand yang menjadi kota penting di Asia Tengah pada masa itu. Pada mulanya ia mengalami kekalahan tetapi karena mendapat bantuan dari Raja Shafawi, Ismail I, akhirnay ia berhasil manaklukkan Samarkand tahun 1494 M. Pada tahun 1504 M ia menduduki Kabul, ibukota Afghanistan.


2.      Kemajuan dan kemunduran masa kerajaan Mughol
Kemajuan-kemajuan merupakan bukti kongkret bahwasannya Mughol juga mempunyai peran penting dalam mengembangkan Islam di India.kemajuan tersebut antara lain :
a.       Bidang militer Pasukan Mughal dikenal dengan pasukan yang kuat. Terdiri dari pasukan gajah, berkuda, dan meriam. Wilayahnya dibagi menjadi distrik-distrik yang dikepalai oleh Sipah Salar.
b.       Bidang ekonomi Kerajaan Mughal dapat Mengembangkan program pertanian, diantaranya padi, kacang, tebu, kapas, tembakau, dan rempah-rempah. Pemerintah membentuk sebuah lembaga yang mengurusi hasil pertanian serta hubungan dengan para petani. Industri tenun juga banyak diekspor ke Eropa, Asia Tenggara dll. Masa Jahangir, investor diizinkan menanamkan investasinya, seperti mendirikan pabrik.
c.       Bidang seni Jahangir merupakan salah satu pelukis terhebat. Kemaharajaan Mughal juga terkenal dengan ukiran dan marmer yang timbul dengan kombinasi warna-warni. Sisa-sisa kejayaan kerajaan Mughal dapat dilihat dari bangunan-bangunan bersejarah yang masih bertahan hingga sekarang, salah satunya adalah Taj Mahal.
d.       Bidang sastra Banyak sastra dari bahasa Persia diubah ke bahasa India. Bahasa Urdu yang berkembang di masa Akbar, menjadi bahasa yang banyak dipakai oleh rakyat India dan Pakistan sampai sekarang.
e.        Bidang ilmu pengetahuan Syah Jahan mendirikan perguruan tinggi di Delhi. Aurangzeb mendirikan pusat pendidikan di Lucknow. Tiap masjid mempunyai lembaga tingkat dasar yang dipimpin oleh seorang guru. Sejak berdiri lembaga-lembaga pendidikan tersebut, banyak ilmuan yang belajar di India.
Kemunduran Moghul sebenarnya dimulai sejak Alamgir II (1754-1759), di mana para pembesar atau pejabat mulai memperhatikan kepentingannya sendiri bukan pada upaya memperkokoh kerajaan.Hal ini mempengaruhi stabilitas di bidang-bidang lainnya, administrasi kerajaan mulai amburadul, kecilnya perhatian pada kebutuhan kerajaan seperti pembinaan pasukan yang pada akhirnya nanti memudarkan loyalitasnya.Kondisi ini kemudian diperarah dengan kedatangan bangsa asing, di antaranya Inggris. Adapun sebab-sebab kemunduran Moghul secara detail, yaitu:
a.       Terjadinya stagnasi pembinaan militer sehingga operasi militer Inggris I wilayah pantai tidak dapat dipantau
b.      Kemerosotan moral dan hidup mewah di kalangan elite politik yang mengakibatkan pemborosan dan penggunaan uang Negara
c.       Pendekatan Aurengzeb yang terkesan kasar dalam mendakwahkan agama
d.      Pewaris tahta pada paroh terakhir adalah pribadi-pribadi lemah.




BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
kerajaan Usmani di Turki, kerajaan Shafawi di Persia, dan kerajaan Mughal di India. Tiga Kerajaan penting tersebut tampak lebih memusatkan pandangan mereka pada tradisi demokratis Islam, dan membangun imperium absolute.Hampir setiap segi kehidupan umum dijalankan dengan ketepatan sistematis dan birokratis.Ketiga kerajaan besar ini seperti membangkitkan kembali kejayaan Islam setelah runtuhnya Bani Abbasiyah.Namun, kemajuan yang dicapai pada masa tiga kerajaan besar ini berbeda dengan kemajuan yang dicapai pada masa Islam klasik, kemajuan pada masa klasik jauh lebih kompleks.Dalam bidang ilmu keagamaan, umat Islam sudah mulai bertaklid kepada imam-imam besar yang lahir pada masa klasik Islam.Kalau pun ada mujtahid, maka ijtihad yang dilakukan adalah ijtihad fi al-mazhab yaitu ijtihad yang masih berada dalam batas-batas mazhab tertentu, tidak lagi ijtihad mutlak, hasil pemikiran bebas yang mandiri.Filsafat dianggap bid’ah. Kalau pada masa klasik, umat Islam maju dalam bidang politik, peradaban, dan kebudayaan, seperti dalam bidang ilmu pengetahuan dan pemikiran filsafat, pada masa tiga kerajaan besar kemajuan dalam bidang filsafat hanya sedikit berkembang di kerajaan Shafawi Persia. Ilmu pengetahuan umum tidak didapatkan lagi.Kemajuan yang dapat dibanggakan pada masa ini hanya dalam bidang politik, kemiliteran, dan kesenian terutama arsitektur.
dengan kemunduran tiga kerajaan Islam tersebut  maka berakhirlah zaman kejayaan Islam. Umat Islam satu demi satu sesudah itu jatuh di bawah kekuasaan
bangsa barat.


DAFTAR PUSTAKA
Abu Bakar, Istianah.,Sejarah Peradaban Islam, UIN Malang Press, 2008.
Mufradi Ali, Kerajaan Usmani., Ensiklopedi tematis 2, Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 2002.
Sunanto, Musyrifah.,Sejarah Islam Klasik, Jakarta: Prenada Media, 2003.
Usairy, Ahmad.,Sejarah Islam Sejak Nabi Adam Hingga Abad XX, Jakarta: Akbar, 2002.
Yatim, Badri.,Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Rajawali Press, 2002.


Add to Cart

0 komentar:

Post a Comment