PEMBAHASAN
Presentasi adalah suatu kegiatan
berbicara dihadapan banyak orang (publik) dalam rangka menyampaikan temuan
pemikiran, atau membrikan informasi yang bermanfaat dalam dunia akademik.
Kemampuan melakukan presentasi ilmiah merupakan kebutuhan mutlak bagi kaum
intelektual untuk menyampaikan dan menyebarluaskan pengetahuan yang
dimilikinya.[1]
A.
Tips Melaksanakan Presentasi
Keberhasilan dalam suatu presentasi,
selain di tentukan kualitas makalah, juga di pengaruhi oleh pembawaan yang tepat. Oleh karena itu, pembawa
makalah harus memperhatikan sikap, penampilan, serta cara pengaturan suara yang
baik, sebab hal tersebut mempengaruhi tanggapan dari peserta presentasi.[2]
1.
Pengertian Teknik Persentasi
Keberhasilan dari suatu presentasi
ditentukan oleh seberapa banyak informasi yang dapat diterima dan seberapa
ketetapan reaksi yang diberikan oleh orang seperti yang diinginkan.
Cara
untuk menyajikan suatu penjelasan terhadap data, uraian proses, maupun
pembelajaran, baik disajikan di muka undience dengan bantuan alat peraga
yaitu berupa slide show, program aplikasi yang menyajikan informasi
interaktif yang dapat di akses secara personal, maupun presentasi dalam bentuk
cetakan yang dibagikan kepada semua penerima informasi.
Paling sederhana adalah dengan
menggunakan slide show yang dibuat dengan Microsoft Power Point,
dengan Power Point dapat menganimasikan teks, menyisipkan video,
animasi, dan suara
2.
Teknik presentasi yang baik dan benar
Presentasi mungkin bukan suatu hal yang mudah untuk
dilakukan, terutama untuk para pemula atau yang belum mempunyai pengalaman
presentasi. Ada beberapa tips untuk mengetahui bagaimana cara presentasi yang
baik dan benar, yaitu:
a)
Melakukan
persiapan.
Persiapan yang harus di siapkan untuk melakukan
presentasi antara lain; bahan presentasi, bahan yang akan dibagikan (jika ada),
peralatan seperti laptop atau infocus dan mempersiapkan mental. Jika semua
kondisinya baik dan aman maka bisa membuat kita akan lebih percaya diri.
b)
Materi
presentasi
Bedakan antara materi yang akan dipresentasikan
dengan proposal yang akan diberikan, karena pada saat presentasi kita
menjelaskan point-point nya saja dan tidak perlu secara keseluruhan untuk
dibahas karena akan menghabiskan waktu dan membuat audience merasa bosan.
3.
Pada
saat presentasi.
a)
Usahakan
datang lebih awal dari waktu yang ditentukan, jangan terlambat.
b)
Gunakan
waktu seefisien
c)
Gunakan
pakaian yang sopan
d)
Kenali
audiens yang hadir, sehingga kita bisa lebih akrab dengan menyebut namanya
e)
Bagi
pandangan kita ke semua audiens dan, Sebisa mungkin untuk tidak membicarakan
hal yang tidak penting dan yang audiens tidak mau dengar
f)
Berbicaralah
dengan lugas dan sopan
g)
Tidak
bergantung pada teks
a.
Atur
intonasi suara kita, jangan kebesaran dan juga jangan kekecilan.
b.
Tidak
asyik bicara sendiri
c.
Pada
saat tanya jawab, catat pertanyaan dan jawablah dengan jelas. Keberhasilan dari
sebuah presentasi adalah kita mengerti tentang isi yang akan dipresentasikan
sehingga pada saat menjelaskan tidak terbata-bata atau kebingungan sendiri.
Untuk itu fahami betul isinya dan lakukan persiapan yang matang, karena tujuan
dari presentasi adalah untuk membuat para audiens mengerti dan memahami serta
tertarik dari isi presentasi yang di bawakan.
4.
Prinsip
Dasar Dalam Presentasi
Prinsip dasar dalam sebuah presentasi sangat
menentukan bagaimana kita akan melakukan presentasi dengan baik. Prinsip presentasi tersebut adalah
sebagai berikut:
a)
Mengendalikan
Rasa Takut
1.
Pendekatan
rasional. Beberapa hal yang harus di perhatikan:
1)
Pada
tingkatan tertentu rasa takut justru mengandung manfaat.
2)
Sebab
utama dari rasa takut dalam hal memberikan presentasi lisan adalah karena belum
terbiasa.
3)
Pikirkanlah
mengapa mereka meminta kita berbicara.
2.
Latihan
Olah Fisik. Beberapa hal yang harus di perhatikan:
1)
Rileksasi:
Tariklah nafas dalam-dalam; gerakkan kaki dan tangan secara bergantian; putar
leher dari bahu ke satu ke bahu yang lain.
2)
Mencubit
diri: untuk mengalihkan rasa takut.
3.
Latihan
Olah Mental. Beberapa hal yang harus di perhatikan:
1)
Membayangkan
audiens (yang membuat kita menjadi rileks).
2)
Visualisasi
bahwa kita akan berhasil, hayati pokok pikiran yang akan di sampaikan,
hilangkan pikiran negatif, yakinkan bahwa kita mampu berbicara dengan menarik.
3)
Bicara
pada diri sendiri: katakanlah pada diri sendiri jika telah belajar berbicara
sejak sebelum sekolah, bahwa bicara di depan umum sama saja dengan bicara di
kamar mandi, ingatlah sifat-sifat yang baik, dll.
b)
Teknik
Membuka Presentasi
Pembukaan yang baik akan meningkatkan kepercayaan
diri dan sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan presentasi. Oleh karena
itu, sangat penting untuk melakukannya sesempurna mungkin. Pada saat presentasi
jangan membaca saat membuka presentasi, membaca memang bisa membuat lancar,
tapi itu bisa menjadi jarak bagi kita dan audiens. Karena harus membagi
perhatian antara catatan dengan audiens, sehingga memungkinkan hilangnya
hubungan dengan pendengar kita. Membaca bisa menyebabkan hilangnya kontak mata
dengan audiens dan juga mempengaruhi ekspresi wajah kita.[3]
1.
Tujuan
sebuah pembukaan
a.
Menarik
perhatian
Saat ini banyak sekali pengalih perhatian, ada
Blackberry, Tablet, dll. Salah satu tujuan pembukaan yang baik adalah
menjauhkan semua pengalih tersebut dan membuat perhatian audiens hanya tertuju
kepada kita.
b.
Memperkenalkan
topik dan tujuan presentasi
Mungkin belum semua audiens mengerti dengan topik dan
lingkup yang akan dipresentasikan, serta tujuan yang ingin dicapai. Makanya,
perlu disampaikan saat pembukaan. Sebutkan manfaat apa saja yang akan mereka
dapatkan dari mendengarkan presentasi Anda.
c.
Membangun
hubungan dan kepercayaan dengan audiens. Jelaskan siapa kita dan mengapa kita
layak didengarkan.
c)
Persiapan Dan Pengenalan
Tahap awal yang harus diperhatikan oleh setiap presentasi adalah mempersiapkan
seluruh kegiatan presentasi. Hal ini dilakukan karena erat kaitannya dengan
suksesnya suatu presentasi.
1.
Persiapan
a.
Datang lebih awal dari peserta minimal tiga puluh menit sebelum
dimulai.
b.
Mempersiapkan ruang dan memastikan tata letak kerja.
c.
Memastikan Overheed Projector (OHP) sudah tersedia dan mencoba
berulang-ulang OHP agar berjalan dengan baik.
d.
Memastikan LCD dan laptop sudah tersedia dan mencoba berulang-ulang
agar berjalan dengan baik.
2.
Perkenalan
a.
Sebelum dimulai, presenter dapat melakukan pendekatan-pendekatan
kepada peserta.
b.
Memperkenalkan safety alert (kewaspadaan keselamatan).
Misalnya bila terjadi suatu yang tidak diinginkan, yaitu ‘kebakaran’ kewajiban
presenter menunjukan emergency door kepada peserta.
c.
Memperkenalkan diri sendiri dan peserta
Ada tiga moto yang harus diingat dengan
baik oleh presenter, fasilitator dan guru sebelum dan sesudah pelatihan, yaitu
sebagai berikut:
1.
Faling to prepare is preparing to fail, gagal mempersiapkan berarti
“gagal”
2.
Tell them what you’r tell, katakana apa yang anda katakan.
3.
Tell them what yau have told, katakana apa yang telah anda
katakana.[4]
B.
Tips menarik perhatian audiens
Banyak tips yang dapat digunakan dalam membuka
presentasi untuk menarik perhatian audiens, antara lain sebagai berikut:
1.
Berikan
pertanyaan
Memberikan pertanyaan yang tepat tidak hanya akan
menarik perhatian, tapi juga mengarahkan fokus audiens pada topik yang akan
dibahas. Jika audiensnya sedikit, kita bisa langsung menanyakan satu per satu
jawabannya. Jika banyak bisa dilakukan dengan mengangkat tangan misalnya.”Siapa
lebih rela lari keliling lapangan daripada bicara di depan orang banyak? Ayo
angkat tangan” Pertanyaan yang seperti ini bisa ditanyakan ketika
presentasi tentang “public speaking”. Selain menarik perhatian, kita
juga dapat melihat seberapa banyak pendengar kita yang masih takut berbicara di
depan orang banyak.
2.
Gunakan
pernyataan atau kutipan
Teknik ini banyak digunakan untuk menarik perhatian.“Tahukah
kita, di Indonesia, 46 orang meninggal setiap jamnya akibat rokok” Contoh
pernyataan di atas pasti akan sangat menarik perhatian. Audiens akan
terpancing rasa ingin tahunya akan kebenaran pernyataan tersebut. Setelah itu
kita tentu harus dapat menjelaskan dari mana data tersebut, jangan asal menarik
perhatian. Dan ingat, pernyataan yang disampaikan saat pembukaan haruslah
sesuai dengan isi presentasi kita.
3.
Gunakan
humor
Teknik ini juga dapat membuat suasana menjadi ramai. Namun perlu diingat,
jangan berlebihan. kita mungkin berhasil meramaikan suasana tapi gagal
membawa perhatian audiens pada topik yang akan kita presentasikan. Selain itu,
juga harus dipastikan humor kita tidak ketinggalan karena efeknya akan berbeda
jika humor tersebut sudah pernah didengar audiens sebelumnya.
C.
Presentasi yang Efektif dan Efisien
Agar kita dapat melakukan presentasi yang tepat
sasaran dan sesuai yang direncanakan, perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1.
Fokuskan presentasi kita pada dan hasil yang ingin dicapai.
Keadaan peserta menentukan tingkatan dan kecepatan
presentasi, hasil yang diinginkan menentukan isi materi yang harus
dipresentasikan,
2.
Berikan isi materi yang penuh arti, sesuai denga konteks.
Katakana apa yang perku disampaikan untuk
mencapai tujuan kita, jangan membicarakan sesuatu yang tidak sesuai denga
konteks, batasi pembicaraan sesuai dengan linkungan permasalahan yang sedang
dipresetasikan.
Tujuan presentasi yang baik berisi hal-hal sebagai berikut:
1.
Menjawab pertanyan “mengapa saya menyampaikan presentasi ini”
2.
Menyatakan hasil yang diinginkan dari presentasi yang dilakukan.
3.
Mengidentifikasikan kandungan materi yang harus dipresetasikan.
4.
Sesuai dengan latar belakang dan pengetahyan peserta.
5.
Realitas terhadap sasaran yang ingin dicapai.
D.
Proses Presentasi
Melaksanakan presentasi pada hakikatnya adalah
melakukan suatu komunikasi agar peserta presentasi memahami apa yang
disampaikan kepada mereka. Beberapa hasil penelitian memberikan hasil berikut
ini:
1.
7% yang peserta pahami peroleh dari interpretasi atau persepsi dari
perkataan atau ucapan yang disampaikan. Misalnya, apa yang akan kita katakana
tentang sesuatu kepada mereka.
2.
38% pemahaman mereka berasal dari persepsi atau pendangan mereka
terhadap suara. Misalnya, bagaimana kita menggunakan suara untuk mengatakan
sesuatu kepada mereka.
3.
55% dari interpretasi mereka terhadap gerakan tubuh (nonverbal
signals)
Yang perlu diperhatikan dalam pikiran kita
adalah bukan persepsi kita
sebagai presenter yang membangkitkan tinggkah laku mereka sehingga
memperhatikan kita, melainkan persepsi
mereka terhadap pesan yang mereka terima yang menyebabkan mereka bereaksi
terhadap apayang mereka berikan.[5]
Menurut Balqis Khayyirah, untuk menjadi seorang
presentator yang hebat, kita harus bisa membuat informasi yang disampaikan
kepada audiens dapat diserap hingga mendekati 100%. Tentu saja angka 100% itu
mustahil, tetapi mendekati 100% pasti bisa dicapai dengan teknik yang tepat.
Bagaimana agar audiens dapat menyerap sebanyak mungkin informasi dari
presentasi kita?
Dalam sebuah presentasi, sikap audiens terbagi
menjadi dua, yaitu: kagum dan bosan. Kagum dan bosan yang dimaksud disini
adalah dalam arti luas. Adapun tanda-tanda kekaguman audiens kepada presentasi
kita dapat ditunjukan dalam cirri-ciri sebagai berikut:
1.
Mereka mau memusatkan perhatian kepada kita selama presentasi.
2.
Mereka tersentuh secara kognitif dan behavioral.
3.
Tujuan presentasi kita tercapai, dalam arti audiens mau mengikuti
pesan-pesan yang disampaikan kepada mereka.
4.
Mereka memandang kita sebagai orang yang memiliki kewibawaan dan
kehormatan.
5.
Mereka terpikat dan terpesona oleh diri kita, di samping oleh
tampilan presentasi kita.
Sebaliknya, audiens dikatakan bosan juka
menunjukan tanda-tanda sebagai berikut:
1.
Mereka malas mendengar presentsi kita. Misalnya, banyak audiens
yang mengantuk, mengalihkan perhatian, bahkan ada yang tidur.
2.
Merak memiliki penilaian negatif terhadap cirta diri kita. Misalnya,
meremehkan kemampuan kita karena penampilan atau cara bicara yang kurang
meyakinkan.
3.
Mereka tidak menemukan apa yang mereka harapkan dari presentasi
kita
4.
Mereka tidak betah duduk memenuhi ruang presentasi kita.
Ketrampilan menggunakan suara perlu
diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
1.
Proyeksikan suara kita.
2.
Variasikan tinggi rendahnya suara kita dan perhatikan nada
suara/infleksi.
3.
Hindari suara yang monoton
4.
Hindari penggunaan bukan-kata, misalnya “em…”, “e…”, dan
sejenisnya.
5.
Pastikan suara kita terdengah oleh semua audience.
6.
Gunakan gaya percakapan
7.
Jangan membaca teks bacaan yang panjang.
8.
Minimalkan penggunaan suara rendah.
1.
Mengatasi
perasaan gugup
Merasakan gugup
adalah hal yang wajar sebelum melakukan presentasi, apalagi jika itu merupakan
presentasi yang baru dilakukan dan mengambil tempat di depan orang-orang
penting. Kita harus mengatasi hal ini agar tidak berpengaruh terhadap proses
presentasi. Tindakan-tindakan berikut dapat membantu kita dalam mengatasi rasa
gugup:
1.
Tarik
napas yang dalam.
2.
Proyeksikan
suara kita
3.
Sebelum
memulai presentasi, pandanglah wajah-wajah yang abersahabat tetapi jangan
terlalu lama.
4.
Jika
memungkinkan, bicaralah denga peserta sebelum memulai presentasi.
5.
Tersenyumlah,
yakinkan peserta merasa bahwa kita tampil releks dan senang berada di
tengah-tengah mereka.
6.
Persiapkan
isi pembicaraan yang akan kita sampaikan, termasuk “situasi” pembicaraan kita.
7.
Selain
itu, siapkan juga gaya bicara kita.
2.
Menangani
sesi Tanya jawab. Tujuan Tanya jawab adalah untuk:
1.
Mendukung
atau menguatkan pembicaraan pokok.
2.
Meningkatkan
pengetahuan peserta, dan
3.
Mendapatkan
umpan balik. Oleh karena itu, agar sesi ini tertangani dengan baik, kita harus
menggunakan strategi yang sesuai.
3.
Cara-cara
yang efektif untuk menangani pertanyaan-pertanyaan yaitu:
1.
Ucapkan
rasa terima kasih kepada mereka yang telah mengajukan pertanyaan.
2.
Ulangi
pertanyaan tersebut untuk menunjukkan kekpadanya bahwa kita mengerti maksud pertanyaan
tersebut dan agar semua peserta mendengar pertanyaan tersebut.
3.
Hormati
setiap pertanyaan baik yang sekedar mencari informasi maupun penjelasan atau
keduanya.
4.
Tanyakan
kepada sipenanya apakah dia puas dengan jawaban yang kita berikan.
5.
Jika
kita tidak dapat menjawab pertanyaan peserta, sebaiknya kita katakana
sejujurnya dan berjanji untuk mencari jawaban yang benar dikemudian hari.
6.
Apakah
kita menemukan pertanyaan yang janggal atau tidak sesuai dengan topic yang kita
bicarakan, sebaiknya deitanggapi denga sopan[7].
DAFTAR PUSTAKA
Sri Hapsari Wijayanti dkk, Penulisan
dan Penyajian Karya Ilmiah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hal. 233
Edi Santosa, dkk, Terampil Presentasi,
(Jakarta: PT. Grasindo, 2005), hal.9
Balqis khayyirah, Cara Membuat Materi Presentasi dan Cara Mempresentasikannya
Ala Tokoh-tokoh Hebat, (Yogyakarta: Flash Books, 2013), hal 13
Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011) hal. 170
0 komentar:
Post a Comment