Wednesday, January 6, 2016

TIPS MELAKUKAN PRESENTASI


PEMBAHASAN

Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara dihadapan banyak orang (publik) dalam rangka menyampaikan temuan pemikiran, atau membrikan informasi yang bermanfaat dalam dunia akademik. Kemampuan melakukan presentasi ilmiah merupakan kebutuhan mutlak bagi kaum intelektual untuk menyampaikan dan menyebarluaskan pengetahuan yang dimilikinya.[1]

A.     Tips Melaksanakan Presentasi
Keberhasilan dalam suatu presentasi, selain di tentukan kualitas makalah, juga di pengaruhi oleh pembawaan yang tepat. Oleh karena itu, pembawa makalah harus memperhatikan sikap, penampilan, serta cara pengaturan suara yang baik, sebab hal tersebut mempengaruhi tanggapan dari peserta presentasi.[2]

1.      Pengertian Teknik Persentasi
Keberhasilan dari suatu presentasi ditentukan oleh seberapa banyak informasi yang dapat diterima dan seberapa ketetapan reaksi yang diberikan oleh orang seperti yang diinginkan.
            Cara untuk menyajikan suatu penjelasan terhadap data, uraian proses, maupun pembelajaran, baik disajikan di muka undience dengan bantuan alat peraga yaitu berupa slide show, program aplikasi yang menyajikan informasi interaktif yang dapat di akses secara personal, maupun presentasi dalam bentuk cetakan yang dibagikan kepada semua penerima informasi.
Paling sederhana adalah dengan menggunakan slide show yang dibuat dengan Microsoft Power Point, dengan Power Point dapat menganimasikan teks, menyisipkan video, animasi, dan suara
2.      Teknik presentasi yang baik dan benar
Presentasi mungkin bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan, terutama untuk para pemula atau yang belum mempunyai pengalaman presentasi. Ada beberapa tips untuk mengetahui bagaimana cara presentasi yang baik dan benar, yaitu:

a)    Melakukan persiapan.
Persiapan yang harus di siapkan untuk melakukan presentasi antara lain; bahan presentasi, bahan yang akan dibagikan (jika ada), peralatan seperti laptop atau infocus dan mempersiapkan mental. Jika semua kondisinya baik dan aman maka bisa membuat kita akan lebih percaya diri.

b)    Materi presentasi
Bedakan antara materi yang akan dipresentasikan dengan proposal yang akan diberikan, karena pada saat presentasi kita menjelaskan point-point nya saja dan tidak perlu secara keseluruhan untuk dibahas karena akan menghabiskan waktu dan membuat audience merasa bosan.


3.      Pada saat presentasi.
a)    Usahakan datang lebih awal dari waktu yang ditentukan, jangan terlambat.
b)    Gunakan waktu seefisien
c)    Gunakan pakaian yang sopan
d)    Kenali audiens yang hadir, sehingga kita bisa lebih akrab dengan menyebut namanya
e)    Bagi pandangan kita ke semua audiens dan, Sebisa mungkin untuk tidak membicarakan hal yang tidak penting dan yang audiens tidak mau dengar
f)     Berbicaralah dengan lugas dan sopan
g)    Tidak bergantung pada teks
a.    Atur intonasi suara kita, jangan kebesaran dan juga jangan kekecilan.
b.    Tidak asyik bicara sendiri
c.    Pada saat tanya jawab, catat pertanyaan dan jawablah dengan jelas. Keberhasilan dari sebuah presentasi adalah kita mengerti tentang isi yang akan dipresentasikan sehingga pada saat menjelaskan tidak terbata-bata atau kebingungan sendiri. Untuk itu fahami betul isinya dan lakukan persiapan yang matang, karena tujuan dari presentasi adalah untuk membuat para audiens mengerti dan memahami serta tertarik dari isi presentasi yang di bawakan.


4.      Prinsip Dasar Dalam  Presentasi
Prinsip dasar dalam sebuah presentasi sangat menentukan bagaimana kita akan melakukan presentasi dengan baik. Prinsip presentasi tersebut adalah sebagai berikut:

a)     Mengendalikan Rasa Takut
1.    Pendekatan  rasional. Beberapa hal yang harus di perhatikan:
1)    Pada tingkatan tertentu rasa takut justru mengandung manfaat.
2)    Sebab utama dari rasa takut dalam hal memberikan presentasi lisan adalah karena belum terbiasa.
3)    Pikirkanlah mengapa mereka meminta kita berbicara.

2.     Latihan Olah Fisik. Beberapa hal yang harus di perhatikan:
1)    Rileksasi: Tariklah nafas dalam-dalam; gerakkan kaki dan tangan secara bergantian; putar leher dari bahu ke satu ke bahu yang lain.
2)    Mencubit diri: untuk mengalihkan rasa takut.


3.    Latihan Olah Mental. Beberapa hal yang harus di perhatikan:
1)    Membayangkan audiens (yang membuat kita menjadi rileks).
2)    Visualisasi bahwa kita akan berhasil, hayati pokok pikiran yang akan di sampaikan,  hilangkan pikiran negatif, yakinkan bahwa kita mampu berbicara dengan menarik.
3)    Bicara pada diri sendiri: katakanlah pada diri sendiri jika telah belajar berbicara sejak sebelum sekolah, bahwa bicara di depan umum sama saja dengan bicara di kamar mandi, ingatlah sifat-sifat yang baik, dll.


b)     Teknik Membuka Presentasi
Pembukaan yang baik akan meningkatkan kepercayaan diri dan sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan presentasi. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukannya sesempurna mungkin. Pada saat presentasi jangan membaca saat membuka presentasi, membaca memang bisa membuat lancar, tapi itu bisa menjadi jarak bagi kita dan audiens. Karena harus membagi perhatian antara catatan dengan audiens, sehingga memungkinkan hilangnya hubungan dengan pendengar kita. Membaca bisa menyebabkan hilangnya kontak mata dengan audiens dan juga mempengaruhi ekspresi wajah kita.[3]


1.    Tujuan sebuah pembukaan
Pembukaan yang baik bertujuan untuk:
a.    Menarik perhatian
Saat ini banyak sekali pengalih perhatian, ada Blackberry, Tablet, dll. Salah satu tujuan pembukaan yang baik adalah menjauhkan semua pengalih tersebut dan membuat perhatian audiens hanya tertuju kepada kita.

b.    Memperkenalkan topik dan tujuan presentasi
Mungkin belum semua audiens mengerti dengan topik dan lingkup yang akan dipresentasikan, serta tujuan yang ingin dicapai. Makanya, perlu disampaikan saat pembukaan. Sebutkan manfaat apa saja yang akan mereka dapatkan dari mendengarkan presentasi Anda.

c.    Membangun hubungan dan kepercayaan dengan audiens. Jelaskan siapa kita dan mengapa kita layak didengarkan.

c)     Persiapan Dan Pengenalan
Tahap awal yang harus diperhatikan oleh setiap presentasi adalah mempersiapkan seluruh kegiatan presentasi. Hal ini dilakukan karena erat kaitannya dengan suksesnya suatu presentasi.

1.    Persiapan
a.    Datang lebih awal dari peserta minimal tiga puluh menit sebelum dimulai.
b.    Mempersiapkan ruang dan memastikan tata letak kerja.
c.    Memastikan Overheed Projector (OHP) sudah tersedia dan mencoba berulang-ulang OHP agar berjalan dengan baik.
d.    Memastikan LCD dan laptop sudah tersedia dan mencoba berulang-ulang agar berjalan dengan baik.

2.    Perkenalan
a.      Sebelum dimulai, presenter dapat melakukan pendekatan-pendekatan kepada peserta.
b.      Memperkenalkan safety alert (kewaspadaan keselamatan). Misalnya bila terjadi suatu yang tidak diinginkan, yaitu ‘kebakaran’ kewajiban presenter menunjukan emergency door kepada peserta.
c.      Memperkenalkan diri sendiri dan peserta

Ada tiga moto yang harus diingat dengan baik oleh presenter, fasilitator dan guru sebelum dan sesudah pelatihan, yaitu sebagai berikut:
1.      Faling to prepare is preparing to fail, gagal mempersiapkan berarti “gagal”
2.      Tell them what you’r tell, katakana apa yang anda katakan.
3.      Tell them what yau have told, katakana apa yang telah anda katakana.[4]

B.     Tips menarik perhatian audiens
Banyak tips yang dapat digunakan dalam membuka presentasi untuk menarik perhatian audiens, antara lain sebagai berikut:

1.    Berikan pertanyaan
Memberikan pertanyaan yang tepat tidak hanya akan menarik perhatian, tapi juga mengarahkan fokus audiens pada topik yang akan dibahas. Jika audiensnya sedikit, kita bisa langsung menanyakan satu per satu jawabannya. Jika banyak bisa dilakukan dengan mengangkat tangan misalnya.”Siapa lebih rela lari keliling lapangan daripada bicara di depan orang banyak? Ayo angkat tangan” Pertanyaan yang seperti ini bisa ditanyakan ketika presentasi tentang “public speaking”. Selain menarik perhatian, kita juga dapat melihat seberapa banyak pendengar kita yang masih takut berbicara di depan orang banyak.

2.    Gunakan pernyataan atau kutipan
Teknik ini banyak digunakan untuk menarik perhatian.Tahukah kita, di Indonesia, 46 orang meninggal setiap jamnya akibat rokok” Contoh pernyataan di atas pasti akan sangat menarik perhatian. Audiens akan terpancing rasa ingin tahunya akan kebenaran pernyataan tersebut. Setelah itu kita tentu harus dapat menjelaskan dari mana data tersebut, jangan asal menarik perhatian. Dan ingat, pernyataan yang disampaikan saat pembukaan haruslah sesuai dengan isi presentasi kita.

3.    Gunakan humor
Teknik ini juga dapat membuat  suasana menjadi ramai. Namun perlu diingat, jangan berlebihan. kita mungkin berhasil meramaikan suasana tapi gagal membawa perhatian audiens pada topik yang akan kita presentasikan. Selain itu, juga harus dipastikan humor kita tidak ketinggalan karena efeknya akan berbeda jika humor tersebut sudah pernah didengar audiens sebelumnya.


C.     Presentasi yang Efektif dan Efisien
Agar kita dapat melakukan presentasi yang tepat sasaran dan sesuai yang direncanakan, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1.      Fokuskan presentasi kita pada dan hasil yang ingin dicapai.
Keadaan peserta menentukan tingkatan dan kecepatan presentasi, hasil yang diinginkan menentukan isi materi yang harus dipresentasikan,

2.      Berikan isi materi yang penuh arti, sesuai denga konteks.
Katakana apa yang perku disampaikan untuk mencapai tujuan kita, jangan membicarakan sesuatu yang tidak sesuai denga konteks, batasi pembicaraan sesuai dengan linkungan permasalahan yang sedang dipresetasikan.

Tujuan presentasi yang baik berisi hal-hal sebagai berikut:
1.    Menjawab pertanyan “mengapa saya menyampaikan presentasi ini”
2.    Menyatakan hasil yang diinginkan dari presentasi yang dilakukan.
3.    Mengidentifikasikan kandungan materi yang harus dipresetasikan.
4.    Sesuai dengan latar belakang dan pengetahyan peserta.
5.    Realitas terhadap sasaran yang ingin dicapai.


D.     Proses Presentasi
Melaksanakan presentasi pada hakikatnya adalah melakukan suatu komunikasi agar peserta presentasi memahami apa yang disampaikan kepada mereka. Beberapa hasil penelitian memberikan hasil berikut ini:

1.    7% yang peserta pahami peroleh dari interpretasi atau persepsi dari perkataan atau ucapan yang disampaikan. Misalnya, apa yang akan kita katakana tentang sesuatu kepada mereka.
2.    38% pemahaman mereka berasal dari persepsi atau pendangan mereka terhadap suara. Misalnya, bagaimana kita menggunakan suara untuk mengatakan sesuatu kepada mereka.
3.    55% dari interpretasi mereka terhadap gerakan tubuh (nonverbal signals)

Yang perlu diperhatikan dalam pikiran kita adalah  bukan persepsi kita sebagai presenter yang membangkitkan tinggkah laku mereka sehingga memperhatikan kita, melainkan  persepsi mereka terhadap pesan yang mereka terima yang menyebabkan mereka bereaksi terhadap apayang mereka berikan.[5]
Menurut Balqis Khayyirah, untuk menjadi seorang presentator yang hebat, kita harus bisa membuat informasi yang disampaikan kepada audiens dapat diserap hingga mendekati 100%. Tentu saja angka 100% itu mustahil, tetapi mendekati 100% pasti bisa dicapai dengan teknik yang tepat. Bagaimana agar audiens dapat menyerap sebanyak mungkin informasi dari presentasi kita?
Dalam sebuah presentasi, sikap audiens terbagi menjadi dua, yaitu: kagum dan bosan. Kagum dan bosan yang dimaksud disini adalah dalam arti luas. Adapun tanda-tanda kekaguman audiens kepada presentasi kita dapat ditunjukan dalam cirri-ciri sebagai berikut:

1.    Mereka mau memusatkan perhatian kepada kita selama presentasi.
2.    Mereka tersentuh secara kognitif dan behavioral.
3.    Tujuan presentasi kita tercapai, dalam arti audiens mau mengikuti pesan-pesan yang disampaikan kepada mereka.
4.    Mereka memandang kita sebagai orang yang memiliki kewibawaan dan kehormatan.
5.    Mereka terpikat dan terpesona oleh diri kita, di samping oleh tampilan presentasi kita.

Sebaliknya, audiens dikatakan bosan juka menunjukan tanda-tanda sebagai berikut:

1.    Mereka malas mendengar presentsi kita. Misalnya, banyak audiens yang mengantuk, mengalihkan perhatian, bahkan ada yang tidur.
2.    Merak memiliki penilaian negatif terhadap cirta diri kita. Misalnya, meremehkan kemampuan kita karena penampilan atau cara bicara yang kurang meyakinkan.
3.    Mereka tidak menemukan apa yang mereka harapkan dari presentasi kita
4.    Mereka tidak betah duduk memenuhi ruang presentasi kita.
5.    Pusat perhatian mereka sering berubah-ubah tidah fokus terhadap kita.[6]

Ketrampilan menggunakan suara perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
1.    Proyeksikan suara kita.
2.    Variasikan tinggi rendahnya suara kita dan perhatikan nada suara/infleksi.
3.    Hindari suara yang monoton
4.    Hindari penggunaan bukan-kata, misalnya “em…”, “e…”, dan sejenisnya.
5.    Pastikan suara kita terdengah oleh semua audience.
6.    Gunakan gaya percakapan
7.    Jangan membaca teks bacaan yang panjang.
8.    Minimalkan penggunaan suara rendah.



1.      Mengatasi perasaan gugup
Merasakan gugup adalah hal yang wajar sebelum melakukan presentasi, apalagi jika itu merupakan presentasi yang baru dilakukan dan mengambil tempat di depan orang-orang penting. Kita harus mengatasi hal ini agar tidak berpengaruh terhadap proses presentasi. Tindakan-tindakan berikut dapat membantu kita dalam mengatasi rasa gugup:

1.      Tarik napas yang dalam.
2.      Proyeksikan suara kita
3.      Sebelum memulai presentasi, pandanglah wajah-wajah yang abersahabat tetapi jangan terlalu lama.
4.      Jika memungkinkan, bicaralah denga peserta sebelum memulai presentasi.
5.      Tersenyumlah, yakinkan peserta merasa bahwa kita tampil releks dan senang berada di tengah-tengah mereka.
6.      Persiapkan isi pembicaraan yang akan kita sampaikan, termasuk “situasi” pembicaraan kita.
7.      Selain itu, siapkan juga gaya bicara kita.

2.      Menangani sesi Tanya jawab. Tujuan Tanya jawab adalah untuk:
1.      Mendukung atau menguatkan pembicaraan pokok.
2.      Meningkatkan pengetahuan peserta, dan
3.      Mendapatkan umpan balik. Oleh karena itu, agar sesi ini tertangani dengan baik, kita harus menggunakan strategi yang sesuai.

3.      Cara-cara yang efektif untuk menangani pertanyaan-pertanyaan yaitu:
1.      Ucapkan rasa terima kasih kepada mereka yang telah mengajukan pertanyaan.
2.      Ulangi pertanyaan tersebut untuk menunjukkan kekpadanya bahwa kita mengerti maksud pertanyaan tersebut dan agar semua peserta mendengar pertanyaan tersebut.
3.      Hormati setiap pertanyaan baik yang sekedar mencari informasi maupun penjelasan atau keduanya.
4.      Tanyakan kepada sipenanya apakah dia puas dengan jawaban yang kita berikan.
5.      Jika kita tidak dapat menjawab pertanyaan peserta, sebaiknya kita katakana sejujurnya dan berjanji untuk mencari jawaban yang benar dikemudian hari.
6.      Apakah kita menemukan pertanyaan yang janggal atau tidak sesuai dengan topic yang kita bicarakan, sebaiknya deitanggapi denga sopan[7].
















DAFTAR PUSTAKA


Sri Hapsari Wijayanti dkk, Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hal. 233

Edi Santosa, dkk, Terampil Presentasi, (Jakarta: PT. Grasindo, 2005), hal.9

Balqis khayyirah, Cara Membuat Materi Presentasi dan Cara Mempresentasikannya Ala Tokoh-tokoh Hebat, (Yogyakarta: Flash Books, 2013), hal 13

Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011) hal. 170





[1] Sri Hapsari Wijayanti dkk, Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hal. 233
[2] Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011) hal. 170
[3] Ibid, hal. 175
[4] Edi Santosa, dkk, Terampil Presentasi, (Jakarta: PT. Grasindo, 2005), hal.9
[5] Ibid, hal. 41
[6] Balqis khayyirah, Cara Membuat Materi Presentasi dan Cara Mempresentasikannya Ala Tokoh-tokoh Hebat, (Yogyakarta: Flash Books, 2013), hal 13
[7]
Add to Cart

0 komentar:

Post a Comment